Kabar24.com, JAKARTA-- Polisi masih menunggu hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA) bercak darah yang ditemukan di kamar ibu angkat Angeline, Margriet.
SIMAK: BOCAH ANGELINE DIBUNUH: Margriet Nangis Dengar Kabar Angeline Dimakamkan
Hasil tes DNA ini akan digunakan sebagai alat bukti apakah Margriet dapat dijadikan tersangka pembunuhan Angeline.
SIMAK: BOCAH ANGELINE DIBUNUH: Margriet dan Anaknya Diusir
"Harus sabar, hasilnya baru keluar tujuh hari kemudian," kata Juru Bicara Markas Besar Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan, kepada wartawan di Markas Besar Kepolisian Daerah Jawa Timur, Selasa (16/6/2015).
SIMAK: BOCAH ANGELINE DIBUNUH: Kisah Kelahiran Angeline hingga Diadopsi
Anton beralasan, pengecekan bercak darah tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah itu merupakan bercak darah Angeline. Hal ini untuk menentukan apakah memang benar Margriet terlibat pembunuhan Angeline.
"Kalau misalnya itu darah Angeline, ya, kami tindak lanjut. Tapi, kalau bukan, bagaimana? Kadang media minta cepat hasilnya bisa keluar," keluh Anton.
Selain itu, polisi masih mencoba mengaitkan satu bukti dengan bukti lain yang ditemukan di tempat pembunuhan. Karena itu, menurut Anton, tidak menutup kemungkinan Margriet terlibat dalam pembunuhan tersebut.
"Yang jelas, harap sabar, karena bukti yang satu dengan bukti lain selalu berkaitan, tidak dapat berdiri sendiri, ini masih kami kaitkan," ujarnya.
Penelantaran
Saat ini polisi telah menetapkan Margriet dalam kasus penelantaran anak. Hal ini didapat dari keterangan para saksi, yaitu tetangga maupun beberapa anak kos yang menyebutkan, semasa hidupnya, Angelina selalu terdengar menangis. Bahkan, Margriet mengatakan, jika ingin makan, Angelina harus masak sendiri.
"Padahal umurnya masih anak-anak, yang harus dilayani. Makanya kami tetapkan Margriet dalam penelantaran anak," tuturnya.
Angeline dinyatakan hilang sejak 16 Mei lalu. Polisi akhirnya menemukan jasad Angeline terkubur di bawah pohon pisang di pekarangan rumahnya. Jasadnya dibalut kain seperti seprai berwarna terang yang telah bercampur dengan warna tanah. Polisi juga menemukan tali dan boneka yang dikubur bersama Angeline.
Berdasarkan kesaksian tetangga dan para guru di sekolahnya, Angeline kerap terlihat lemas dan kelaparan. Seragam dan sepatunya sering tampak kumal, dekil, dan bau. Tak hanya itu, Angeline dilarang berangkat ke sekolah sebelum memberi makan ayam dan anjing peliharaan Margriet.
Saat ini, Kepolisian Resor Kota Denpasar telah menetapkan mantan pembantu rumah tangga Margriet, Agustinus, sebagai tersangka. Agustinus mengaku telah memerkosa Angeline dan membunuhnya. Sedangkan Margriet masih menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Denpasar, Bali.