Kabar24.com, DENPASAR - Kapolda Bali Irjen Pol. Ronny F. Sompie akan memberdayakan aparat babinsa di setiap desa untuk ikut mengawasi potensi terjadinya transaksi menggunakan mata uang asing.
"Saya harap kawan-kawan bisa menyimak dengan baik apa yang jadi kewajiban BI [Bank Indonesia] yang perlu didukung sembari melaksanakan kegiatan di setiap desa, kita bisa sampaikan kepada desa adat dan dinas, dan aparat teritorial," jelasnya saat sosialisasi kewajiban penggunaan uang rupiah, Rabu (17/6/2015).
Kapolda menegaskan aparat babinsa ibarat mata dan telinga dalam mengetahui pelanggaran di masyarakat. Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini memerintahkan aparatnya tidak perlu menunggu tindakan dari penyidik untuk bertindak apabila melihat langsung terjadi transaksi menggunakan mata uang asing.
Menurutnya, dengan menangkap tangan langsung pelaku, penelusuran kasusnya akan lebih mudah dibandingkan dengan berdasarkan laporan.
Kendati demikian, dia mengharapkan sebelum bertindak babinsa menyamakan pemikiran dengan penyidik direskrimsus terutama mengetahui lebih detail apa yang boleh dan tidak.
Irjen Ronny berpesan sebelum bertindak, babinsa juga perlu memikirkan visi Bali Mandara, bahwa daerah ini mengandalkan potensi pariwisata. Oleh sebab itu, dirinya tetap mengharapkan agar aparatnya lebih mendahulukan tindakan preventif dibandingkan dengan menindak.
"Perlu dicamkan, penyalahgunaan jangan sampai mengganggu kepentingan pariwisata karena itu artinya tidak menolong orang Bali. Harus ada keterpaduan pemikiran bijaksana yang solutif, makanya upaya pencegahan bukan penindakan, penindakan itu shock therapy," jelasnya.