Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kamis Depan Prabowo Temui Tersangka Korupsi di Tahanan KPK

Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menjenguk bekas Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA), pada hari Kamis (4/6) nanti di tahanan KPK.
Prabowo Subianto/komitprabowo.org
Prabowo Subianto/komitprabowo.org

Kabar24.com, JAKARTA-- Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menjenguk bekas Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA), pada hari Kamis (4/6) nanti di tahanan KPK.

Seperti diketahui, Suryadharma Ali ditahan KPK karena terlibat dugaan tindak pidana korupsi penyelenggaraan ibadah haji pada saat ia menjabat sebagai Menteri Agama di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Mungkin Pak Prabowonya hari Kamis (4/6) nanti," tutur Djan di Gedung KPK Jakarta, Senin (1/6/2015).

Djan tidak menjelaskan lebih jauh apa yang akan dibahas antara dirinya, Prabowo Subianto dan SDA di dalam Rutan KPK nanti.

Namun menurut Djan, dirinya dan Prabowo hanya ingin mendoakan SDA, karena sempat bersama-sama pada saat Pilpres di tahun 2014 kemarin.

"Hari Kamis Insya Allah, saya sama-sama Pak Prabowo akan datang (menjenguk SDA)," tukasnya.‎

‎‎SDA telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena diduga terlibat dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penyelenggaraan ibadah haji pada Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013 pada saat masih menjabat sebagai Menteri Agama.

Dalam perkara tersebut, KPK telah menetapkan ‎mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sebagai tersangka karena diduga telah menyalahgunakan wewenangnya sewaktu masih menjabat sebagai Menteri Agama dengan melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri melalui dana ibadah haji yang menelan angka sebesar Rp1 triliun.

Selain menelusuri terkait ibadah haji gratis bagi keluarga, kolega, pejabat, dan politisi PPP tersebut, KPK juga berkeyakinan bahwa ada dugaan penggelembungan harga terkait dengan katering, pemondokan, transportasi jemaah haji.

Kemudian, ada juga soal dugaan penyelewengan kuota jemaah haji yang dilakukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), termasuk soal dugaan kejanggalan dalam pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) di Komisi VIII DPR.

Modus penyalahgunaan wewenang yang diduga dilakukan bekas Ketua Umum PPP itu antara lain dengan memanfaatkan dana setoran awal haji milik masyarakat untuk membayari keluarga dan koleganya serta pejabat dan tokoh nasional untuk pergi naik haji.

Selain keluarga SDA, di antara keluarga yang ikut ibadah haji gratis adalah para istri pejabat pada Kementerian Agama.

Atas perbuatan itu, SDA dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana juncto Pasal 65 KUHPidana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper