Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Mauritius, Kailash Purryag, telah meletakkan jabatan pada Jumat (29/5), demikian isi siaran pers resmi dari istana presiden.
Purryag mengirim surat pengunduran dirinya ke ketua Majelis Nasional Mauritius.
Purryag diangkat sebagai presiden pada 2012 oleh pemerintah terdahulu, yang dipimpin Partai Buruh, pimpinan mantan presiden Navin Ramgoolam, di pulau itu.
Di dalam satu pernyataan yang disiarkan di stasiun radio swasta di pulau itu, Purryag mengatakan ia telah setuju untuk mundur sebagai Kepala Negara pada Januari 2015. Tapi ia tidak meminta waktu lima bulan untuk melaksanakan keputusan tersebut.
Tindakannya melicinkan jalan bagi negeri itu untuk memiliki perempuan pertama sebagai kepala negara, ilmuwan terkenal dan peneliti, Ameenah Gurib-Fakim.
Parlemen, yang sudah memasuki reses, dapat mengadakan sidan khusus pekan depan sehingga Gurib-Fakim menjadi presiden keenam Mauritius sejak kemerdekaan pada 1992.