Kabar24.com, JAKARTA—Pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp2,3 miliar untuk kebutuhan pengungsi Rohingya yang kini tersebar di empat wilayah di Provinsi Aceh.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebutkan alokasi dana akan digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan pengungsi, seperti sandang, selimut, matras, tenda, dan perlengkapan anak.
“Anggaran berasal dari dana bencana sosial, ada [melalui] Direktorat Bencana Sosial [di Kementerian Sosial],” ujarnya usai Pembukaan Lokakarya Nasional Pengelolaan Wakaf dan Aset Masjid di Istana Wakil Presiden, Senin(25/5/2015).
Bantuan tersebut diberikan sebagai pelengkap bantuan yang telah banyak diberikan masyarakat dan International Organization for Migration (IOM).
Saat ini, pengungsi menetap sementara di empat titik, yakni di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Kota Langsa.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh yang ada di Aceh berjumlah 1.722 jiwa.
Jumlah itu terdiri dari 1.239 jiwa laki-laki, 244 jiwa perempuan, dan 238 jiwa anak-anak.
Sebanyak 560 jiwa ditempatkan di lokasi pengungsian Aceh Utara, 47 jiwa di Aceh Tamiang, 433 jiwa di Aceh Timur, dan 682 jiwa di Kota Langsa.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Aceh melaporkan total dana bantuan kemanusiaan yang tersalurkan untuk pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh di Aceh sampai 20 Mei 2015 tercatat mencapai hampir Rp1 miliar.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah menegaskan dana bantuan kemanusiaan yang mengalir kepada sekitar 1.800 pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar dan warga Bangladesh bukan berasal dari anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD) Aceh.