Bisnis.com, TORONTO—Produsen telepon pintar asal Kanada, BlackBerry Ltd, akan mengurangi karyawannya setelah adanya rencana mengabungkan bisnis peranti lunak, peranti keras dan aplikasinya sebagai salah satu efisiensi perusahaan.
Namun, dalam berita yang dilansir Reuters kemarin, Jumat (22/5) waktu Kanada, perusahan tidak menyebutkan berapa karyawan yang akan dipecatnya.
Seperti diketahui, BlackBerry mencatat 16,8% penurunan pendapatan pada kuartal pertama. Berdasarkan situs resmi BlackBerry, Jumlah karyawan tetap perusahaan per Februari 2015 mencapai 6.225 orang.
Dalam pernyataan BlackBerry, perusahaan tengah merealokasi sumber daya untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan dan mencapai profitabilitas di semua segmen bisnis.
Perusahaan yang berbasis di Waterloo, Ontario ini juga mengatakan sedang mempertimbangkan menutup kantornya di Swedia. Menurut manajeman BlackBerry, langkah penutupan ini akan mengakibatkan hilangnya 100 pegawai.
Pada pergerakan di lantai bursa kemarin, Jumat (22/5), saham BlackBerry telah meningkat lebih dari 62% dalam 12 bulan terakhir, sedangkan sahamnya di bursa AS meningkat hampir 44% selama periode yang sama.