Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Starbucks Pecat Karyawannya Yang Marahi Pelanggan

Seorang pegawai Starbucks di New York dipecat manajemen jaringan kedai kopi terkemuka dunia itu lantaran video yang merekam aksinya ketika memarahi seorang pelanggan tersebar di media sosial.

Kabar24.com, JAKARTA - Seorang pegawai Starbucks di New York dipecat manajemen jaringan kedai kopi terkemuka dunia itu lantaran video yang merekam aksinya ketika memarahi seorang pelanggan tersebar di media sosial.

Ruby Chen, pelanggan di kedai Starbucks yang berlokasi di Queens, New York membagikan video di YouTube, yang semula direkam dan di-posting ke Facebook, Kamis, oleh sesama pelanggan, Pennapa Castro, dengan judul, "Sikap berlebihan di Starbucks."

Chen mengatakan ia memesan Frappuccino dengan sedotan biskuit. Dia mengaku tidak mendengar namanya saat dipanggil oleh pelayan. Ketika itu Chen tengah memakai telepon selulernya untuk membayar lewat aplikasi Starbucks di Internet.

Karyawan lain, yang namanya hanya disebutkan sebagai Melissa, berteriak "Hello!" kepada Chen, lalu mengalihkan pemindai pembayaran darinya. Ia juga menuduh Chen mencoba mencuri sedotan biskuit dari tangannya.

Pelanggan lain datang membela Chen dalam video itu, menunjuk ke arah Melissa dan berteriak, "Selamat tinggal". Melissa kemudian melontarkan sumpah serapah seraya berteriak, "Ke luar kalian semua dari sini."

Chen mengatakan Starbucks sudah menghubunginya dan mengatakan bahwa Melissa, kepala regu jaga saat itu, tidak lagi bekerja dengan perusahaan tersebut. Starbucks menawarkan Chen hadiah US$ 100 atau Rp 1,3 juta sebagai kompensasi.

Melissa (25), yang tidak mau menyebutkan nama belakangnya, mengatakan kepada stasiun televisi Wpix-TV, bahwa dia diskors dan kemudian berhenti dari posisinya di Starbucks. Dia mengklaim tidak dipecat seperti kabar yang dilaporkan sebelumnya.

Melissa mengatakan pelanggan tersebut telah berlaku kasar padanya dan dia tidak mendapat dukungan dari manajer tempat dia bekerja. Melissa mengaku sudah bekerja selama lima tahun untuk perusahaan itu.

Manajer toko, yang enggan membuka identitasnya, membela mantan karyawan itu. "Kami melakukan yang terbaik dengan mempekerjakan orang-orang baik dengan hati yang baik dan peduli tentang pelanggan kami," katanya.

"Dia orang baik yang melakukan hal buruk."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper