Kabar24.com, JAKARTA -- Pujian atas pernyataan berani dan tegas Presiden Jokowi dalam pidatonya pada pembukaan KTT Asia Afrika datang dari serikat petani.
Serikat Petani Indonesia (SPI) menilai pidato Presiden Jokowi pada pembukaan KTT Asia Afrika mampu mengungkapkan permasalahan rakyat Asia Afrika kontemporer.
"Kita senang Jokowi mengemukakan masalah ketimpangan, ketidakadilan dan kekerasan pada forum tertinggi negara-negara Asia Afrika," kata Ketua Umum SPI Henry Saragih dalam siaran pers, Kamis (23/4/2015).
Henry menambahkan, Presiden Joko Widodo harus segera merealisasikan pidatonya. Menurut dia, petani-petani SPI mendukung dan siap bekerja keras bersama.
"Selain itu, para petani SPI memuji komitmen kita untuk Palestina. Kita sudah bersolidaritas dengan petani di sana, dan alangkah baiknya jika kemerdekaan dan hak asasi rakyat Palestina juga diakui seluruh dunia," kata Henry.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan negara-negara equator dan kawasan Asia Afrika merupakan masa depan dunia dengan segala potensi sumber daya manusia dan juga potensi ekonomi yang ada.
Oleh karena itu melalui kerja sama Asia Afrika maka kawasan yang maju dan sejahtera bisa diwujudkan, ujarnya.
"Melalui forum ini saya ingin sampaikan keyakinan kita, masa depan dunia ada di equator, masa depan kita di dua benua Asia dan Afrika," kata Presiden saat membuka KTT Asia Afrika di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (22/4).
Kepala Negara memandang kondisi dalam kerja sama dan arsitektur politik internasional yang masih terjadi ketidakadilan dan ketimpangan antarkawasan.
"Dunia sekarang ini masih penuh dengan ketidakadilan, tantangan baru berdasarkan keadilan, kesetaraan," kata Presiden Joko Widodo .
Presiden juga menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi "jembatan" yang menghubungkan Asia dan Afrika dalam kerangka kerja sama politik, ekonomi dan budaya sebagai sebuah kerangka kerja sama baru negara-negara di kawasan tersebut dalam menghadapi tantangan saat ini.
"Indonesia akan bekerja menjadi 'jembatan' maritim yang menghubungkan kedua benua," kata Presiden.