Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONFERENSI ASIA AFRIKA: Inilah Liontin Batu Akik untuk Iriana Jokowi

Batu akik menjadi cenderamata di acara Konferensi Asa Afrika(KAA) ke-60. Batu akik yang menjadi kenang-kenangan bagi peserta dan delegasi KAA itu adalah batu akik pancawarna dari Garut, Jawa Barat.
Batu akik pancawarna/www.akik.com
Batu akik pancawarna/www.akik.com

Kabar24.com, JAKARTA-- Batu akik menjadi cenderamata di acara Konferensi Asa Afrika(KAA)  ke-60. Batu akik yang menjadi kenang-kenangan bagi peserta dan delegasi KAA itu adalah batu akik pancawarna dari Garut, Jawa Barat.

 Batu akik ini diberikan secara sukarela oleh warga Garut yang tergabung dalam Lasminingrat Gemstone. Batu akik yang akan diberikan sebanyak 120 keping dalam bentuk liontin.

"Penyerahan liontin pancawarna akan dilakukan besok di Bandung," ujar Yudi Nugraha, pemilik Lasminingrat Gemstone, Selasa (21/4/2015).

Liontin pancawarna ini diikat dengan menggunakan titanium dengan ukiran disampingnya. Sementara, untuk kalungnya menggunakan kulit domba Garut. Bentuk liontin ini bulat menyerupai koin dengan ukuran diameter 3,5 sentimeter dan tebal 8 milimeter.

Tak hanya itu batu akik ini juga memiliki perbedaan dengan batu pancawarna lainnya. Salah satu di antaranya memiliki kekerasan hingga 7 skala mohs. Selain itu juga, dilengkapi dengan sertifikat yang dikeluarkan langsung oleh ahli geologi dari Bandung, Ir Sujatmiko. Dalam sertifikat itu akan disebutkan mengenai asal usul batu tersebut.

Corak gambar batu pancawarna dari setiap liontin ini berbeda-beda. Mulai dari batu bergambar mirip pemandangan sunset atau sunrise di pantai, pegunungan dan awan, atau corak potongan kayu dan lukisan abstrak.

Bunga

Liontin bermotif bunga lily akan diberikan secara istimewa untuk Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Batu pancawarna, memiliki karakteristik gambar yang unik yang terbentuk dari lima warna, di antaranya hijau, merah, kuning, cokelat, dan hitam atau putih.

"Pancawarna bisa dijabarkan sebagai Bhineka Tunggal Ika, meski berbeda tetap satu," ujar Yudi.

Dikatakan, bahan yang dijadikan liontin itu berasal dari bongkahan batu seberat 60 kilogram. Batu tersebut merupakan hasil galian 2011 dari Gunung Kencana, Kecamatan Caringin. Batu tersebut dibeli dari penggali sebesar Rp5 juta setiap kilogramnya atau totalnya sekitar Rp300 juta.

Pembutan liontin ini memerlukan waktu sekitar 10 hari lebih dengan mengerahkan 10 orang pengrajin. Setelah dipotong batu akik ini dipoles secara maraton hingga mengkilap. Proses polesnya pun masih menggunakan cara tradisional atau tidak menggunakan peralatan canggih.

"Proses pemolesan dikerjakan siang malam, karena kami mengejar target," ujar Yudi.

Dia mengaku, pemberian liontin ini merupakan bentuk persembahan warga Garut bagi para kepala Negara peserta KAA. Selain itu, juga mengenalkan potensi daerah Garut. Apalagi bagi para pencita batu akik, jenis batu pancawarna banyak diburu para kolektor baik di dalam negeri maupun di mancanegara.

Liontin ini diberikan secara sukarela atau dihibahkan untuk para Ibu Negara. Namun bila mau membandingkan, harga batu pancawarna berbentuk liontin ini dipasaran mencapai Rp 15 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper