Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Yaman: DPR Minta Pemerintah Serukan Perdamaian di KAA

Kalangan DPR meminta pemerintah menyerukan perdamaian dunia dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) menyusul masih berlangsungnya perang di Yaman.
Ilustrasi: Ledakan akibat rudal Scud yang disinyalir menghantam kawasan sekitar KBRI Yaman/Reuters
Ilustrasi: Ledakan akibat rudal Scud yang disinyalir menghantam kawasan sekitar KBRI Yaman/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan DPR meminta pemerintah menyerukan perdamaian dunia dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) menyusul masih berlangsungnya perang di Yaman.

Hanafi Rais, Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PAN, mengatakan pemerintah melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menyerukan itu di KAA.

“Konflik senjata tidak menyelesaikan sengketa,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Selasa (21/4/2015).

Menurutnya, pemerintah bisa menyerukan penyelesaian konflik dengan menggunakan diplomasi.

“Melalui konferensi itu, Indonesia harus menyerukan perdamaian kepada seluruh negara yang tergabung dalam Asia Afrika,” kata Hanafi.

Seruan itu, paparnya, juga diharap mampu membendung aksi Arab Saudi dan koalisinya yang sekarang berseteru di Yaman.

“Aksi Arab Saudi, itu bisa dijadikan bukti bahwa perang tidak menyelesaikan masalah. Justru menambah masalah.”

Akibat ulah Arab Saudi, jelasnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman rusak parah serta banyak pejabat mengalai luka-luka.

“Itu harus menjadi perhatian penting bagi dunia perang hanya menuai dampak buruk,” ujarnya.

Sementara itu, Tb Hasanuddin, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, memaparkan sesuai dengan keterangan yang dihimpun, kerusakan KBRI itu akibat pengeboman yang sebenarnya ditujukan untuk gudang senjata. “Tapi meleset dan mengarah ke areal KBRI,” ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper