Kabar24.com, JAKARTA— Setelah gagal menjadi menteri dan tak masuk dalam kepengurusan PDIP perode 2015-2020, Maruarar Sirait mengungkit keterkaitan darahnya dengan sejarah PDIP.
“Sabam Sirait yang menjadi deklarator PDI pada 1973 itu orangtua saya. Tapi, saya siap menjadi ketua partai tingkat kecamatan atau tingkat ranting. Saya ini kan kader partai,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Selasa (14/4/2015).
Menurutnya, saat ayahnya ikut mendeklarasikan PDI saat itu, ada lima partai yang bergabung antara lain Parkindo, PNI, Partai Katolik, IPKI, dan Murba.
“Ayah saya sudah 13 tahun menjadi sekretaris jenderal. Pada 1973 sampai 1986.”
Setelah itu, dia fokus mengajarkan kepada anaknya tentang kesiapan dan loyalitas kepada partai.
“Loyal itu tidak hanya ketika dapat jabatan. Namun saat idak mendapat jabatan harus tetap loyal,” tegasnya.
Menurutnya, saat dirinya gagal menjadi menteri dan tidak duduk dalam kepengurusan partai, loyalitasnya sedang diuji.
“Saya pikir loyalitas dan keihklasan saya diuji. Kalau orang belum melalui itu jangan bicara soal loyalitas.”