Bisnis.com, PADANG - Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi di Sumatra Barat pada April akan meningkat menyusul kenaikan harga minyak dunia dan depresiasi nilai tukar rupiah yang mendorong pemerintah melakukan penyesuaian harga komoditas energi strategis.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Puji Atmoko menuturkan kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp500 pada bulan lalu, akan berdampak pada peningkatan inflasi April.
“Tekanan inflasi April akan lebih meningkat. Juga didorong deflasi kelompok volatile food yang tidak sebesar bulan-bulan sebelumnya,” katanya, Rabu (8/4/2015).
Menurutnya, pemerintah daerah mesti sigap mengatasi kemungkinan adanya kenaikan harga komoditas pokok menyusul kebijakan tersebut.
Dia juga meminta pemda dan Organda segera merumuskan penyesuaian tarif angkutan yang saling menguntungkan agar tidak terjadi gejolak di masyarakat.
Sementara itu, per Maret 2015 Sumbar masih mengalami deflasi tipis 0,01%. Kondisi itu menurun signifikan dari bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi 1,79% (mtm) pada Februari dan 2,11% pada Februari.
Penurunan laju deflasi tersebut menyebabkan inflasi tahunan Sumbar pada Maret menjadi 6,28%. Inflasi itu berasal dari kota sampel Bukittinggi -0,17% dan Padang 0,01%.