Kabar24.com, JAKARTA -- Perbudakan anak buah kapal (ABK) yang terjadi di Benjina menunjukkan bahwa tata kelola ketenagakerjaan di Indonesia sangat buruk.
Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat Poempida Hidayatullah menilai buruknya tata kelola tersebut disebabkan oleh adanya dualisme penanganan tenaga kerja ABK, yakni antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian Ketenagakerjaan.
"Ego sektoral yang terbentuk sudah membuat situasi begitu sangat menyedihkan di mana kementerian enggan mengemban tanggung jawab saat terjadi masala," katanya dalam siaran pers yang diterima, Rabu (8/4/2015).
Menurutnya, perbudakan para ABK Indonesia yang berada di atas kapal-kapal asing yang berlayar di laut-laut lintas samudera dan lintas negara harus mendapat perhatian yang serupa dan seimbang.
"Para ABK adalah pejuang devisa yang mendapatkan deraan penderitaan yang begitu dahsyat dalam bentuk penganiayaan, gaji tidak terbayar, tidak ada akses pada komunikasi, dan jam kerja berlebih. Pemerintah harus berbenah," tegasnya.
Perbudakan ABK Disebabkan Ego Sektoral Kementerian
Perbudakan anak buah kapal (ABK) yang terjadi di Benjina menunjukkan bahwa tata kelola ketenagakerjaan di Indonesia sangat buruk.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
57 menit yang lalu
Menakar Kans Bank Permata (BNLI) Usai 4 Tahun Diakuisisi Bangkok Bank
2 jam yang lalu