Bisnis.com, NEW YORK - Starbucks Corp. sekarang akan membayar biaya kuliah penuh bagi pekerjanya untuk mendapatkan gelar dari Arizona State University secara online. Hal ini dilakukan untuk menarik karyawan di tengah pengetatan pekerja.
Karyawan yang bekerja setidaknya 20 jam seminggu akan memenuhi syarat untuk mendapatkan biaya kuliah penuh. Starbucks menggagas program kuliah pada 2014, dengan penggantian penuh uang kuliah yang tersedia hanya untuk tahun terakhir, sedangkan siswa dalam dua tahun pertama hanya mendapat t uang saku US$6.500 untuk menutupi sekitar setengah biaya mereka.
Sekarang, Starbucks membuat kuliah penuh tersedia untuk lebih dari 140.000 karyawan AS.
"Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan di impian Amerika," kata Chief Executive Officer Howard Schultz dalam pernyataannya, Senin (6/4/2015).
"Realitas disayangkan adalah bahwa terlalu banyak orang Amerika tidak mampu mendapat gelar sarjana. Orang-orang muda yang tidak beruntung, dan lain-lain yang dibebani dengan utang pendidikan yang memberatkan."
Pengumuman ini datang sebagai meningkatnya persaingan untuk pekerja di industri ritel dan makanan cepat saji. McDonald Corp, jaringan restoran terbesar di dunia, pekan lalu mengatakan akan menaikkan upah per jam untuk pekerja AS di toko milik perusahaan tersebut. Yang diikuti kenaikan gaji serupa di Wal-Mart Stores Inc dan Target Corp
Menurut perusahaan yang bermarkas di Seattle ini, sudah hampir 2.000 karyawan Starbucks terdaftar dalam program kuliah ini. Starbucks akan menginvestasikan setidaknya US$250 juta untuk menghasilkan 25.000 lulusan perguruan tinggi pada 2025.