Bisnis.com, PADANG— Investasi asing senilai US$112,1 juta, serta meningkatnya kegiatan investasi yang tumbuh 5,4%, ikut menjaga pertumbuhan Sumatra Barat di level 5,9% tahun lalu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Puji Atmoko mengatakan pulihnya kegiatan investasi di penghujung tahun lalu dengan pertumbuhan 5,9% pada triwulan IV 2014 ikut menopang pertumbuhan daerah itu.
“Investasi yang meningkat di penghujung tahun lalu, setelah sempat wait and see selama proses pemilu, membantu menjaga pertumbuhan ekonomi Sumbar,” katanya dalam diseminasi kajian ekonomi dan keuangan regional (KEKR) Sumbar, pekan lalu.
Menurutnya, pangsa investasi terhadap PDRB Sumbar terpantau meningkat signifikan menjadi 30% berdasarkan tahun dasar PDRB 2010 yang dikeluarkan BPS.
Dia mengatakan total nilai penanaman modal asing (PMA) di Sumbar sepanjang 2014 mencapai US$112,1 juta meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya US$91,4 juta. Peningkatan investasi itu meliputi sektor pertambangan dan perkebunan.
Meski investasi asing meningkat, angka penanaman modal dalam negeri (PMDN) justru mengalami penurunan dari Rp677,8 miliar pada 2013 menjadi hanya Rp421,1 miliar tahun lalu.
Penurunan itu, imbuhnya, disebabkan penurunan harga komoditas CPO dan karet di pasar global, yang membuat investor lebih memilih melakukan replanting dan perawatan kebun yang ada.
Bank Indonesia meminta pemerintah daerah setempat tetap memprioritaskan investasi untuk mengejar pertumbuhan daerah itu yang ditargetkan mencapai 6,4% tahun ini.