Bisnis.com, PADANG— Pemerintah Provinsi Sumatra Barat diminta memprioritaskan pembangunan sektor kemaritiman untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi mengingat memiliki potensi besar di sektor tersebut.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumbar Muzakir Aziz menyebutkan pemerintah setempat belum menggalakkan potensi sektor maritim dan kelautan.
“Ada potensi kemaritiman dan kelautan yang sangat besar namun tidak dilirik pemerintah daerah. Mestinya jadi prioritas,” katanya Rabu (25/3/2015).
Dia menuturkan pembangunan infrastruktur nasional di kawasan Sumatra diprioritaskan untuk wilayah pantai timur, sehingga Kota Padang dan Sumbar yang berada di wilayah barat tidak masuk prioritas.
Tidak masuknya Sumbar dalam rencana induk pembangunan infrastruktur dalam negeri itu, harus diatasi dengan strategi meningkatkan pemanfaatan potensi kemaritiman, sehingga Sumbar menjadi gerbang untuk wilayah barat Indonesia.
“Dulu, pantai barat Sumatra ini jadi pintu masuk di wilayah barat. Semestinya sekarang ditingkatkan lagi infrastrukturnya supaya menjadi hub untuk perdagangan dengan India dan Timur Tengah,” paparnya.
Bank Indonesia
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Barat Puji Atmoko sepakat dengan usulan itu. Menurutnya 81% wilayah Sumbar atau 186.580 kilometer persegi adalah laut dengan panjang garis pantai 1.973, 2 kilometer.
Potensi itu menyebabkan Sumbar kaya akan tangkapan ikan dan budidaya laut. Yaitu dengan lokasi strategis berada dekat dengan fishing ground di Samudera Hindia yang memiliki produksi ikan berlimpah sepanjang tahun.
“Rata-rata pertumbuhan ikan budidaya dalam lima tahun terakhir tumbuh 25%, berupa kerapu, bandeng, lobster, mutiara laut dan rumput laut,” katanya.
Sedangkan pertumbuhan ekspor mencapai 23% dalam lima tahun dengan jenis ikan tangkap, tuna, tongkol dan cakalang.