Bisnis.com, PADANG—Kepolisian Daerah Sumatra Barat akan memperketat penjagaan di sejumlah perbatasan wilayah dan pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk mengantisipasi penyebaran ISIS.
Kapolda Sumbar Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto mengatakan pengamanan perbatasan wilayah sudah dilakukan sejak lama, namun perlu diperketat untuk memastikan jaringan teroris dan kelompo radikal tidak berkeliaran bebas.
“Sebenarnya, pengamanan sudah dilakukan sejak lama. Namun, karena ada seorang warga terduga anggota ISIS yang tercatat sebagai penduduk Bukittinggi, maka penjagaan perlu diperketat,” katanya Selasa (24/3/2015).
Dia mengatakan Polda Sumbar akan memperketat penjagaan di perbatasan Sumbar dengan Jambi, Riau, Sumatra Utara dan Bengkulu dengan menurunkan anggota kepolisian sekaligus menjalankan operasi multi sasaran..
Operasi itu, katanya, akan menjaring bermacam-macam kejahatan yang terjadi seperti narkotika, terorisme, serta pencurian dan kekerasan. Polda Sumbar menetapkan sejumlah daerah yang dianggap rawan sebagai lokasi operasi.
Sementara itu, untuk penjagaan di BIM, Bambang mengatakan akan berkoordinasi dengan manajemen PT Angkasa Pura II cabang BIM dan pihak Imigrasi. Setiap orang yang keluar melewati BIM akan mendapat pengawasan ketat.
“Kalau ada barang bawaan yang mencurigakan atau dilarang pasti terdeteksi. Kami (akan) geledah di Angkasa Pura (cabang BIM) maupun Imigrasi,” katanya.
Sebelumnya, Densus 88 melakukan penggeledahan terhadap sebuah rumah di Jalan Perdana, Petukangan Selatan, Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Rumah itu, diketahui merupakan tempat tinggal warga bernama Aprimul Hendri (AH) alias Mul sejak 19 Januari 2015 yang diduga anggota kelompok ISIS.
AH tercatat sebagai warga Kelurahan Bukit Apit Puhun, Kecamatan Guguak Parmang, Bukittinggi, Sumatra Barat. Dia diduga berperan dalam pembiayaan, perekrutan, dan propaganda kelompok ISIS.
Bambang menurutkan dirinya sudah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan sekaligus pendalaman terhadap latar belakang AH.
“Kami cek dulu infonya benar apa tidak. Siapa yang bersangkutan, bagaimana komunikasinya dengan masyarakat, pergaulan termasuk kehidupan sehari-hari,” tegasnya.