Bisnis.com, SHANGHAI - Upaya pemerintah China melakukan sensor sistematis terhadap warga negaranya untuk mendapatkan informasi tetap berlangsung sampai sekarang. Deretan situs terkemuka dari Barat jangan pernah coba-coba bebas berlayar di dunia maya. Mereka tetap kesulitan menembus tebalnya Tembok China.
Beberapa situs seperti Google, Facebook, Twitter, Youtube, masih tak bisa diakses. Tragisnya, tak hanya search engine pintar Mbah Google yang diblokir tetapi sampai ke anak cucunya seperti Gmail, Google Plus, dll. Sementara itu Yahoo, seteru abadi Google, tetap melenggang kangkung di China.
Sejumlah aplikasi berbasis Android seperti Playstore bahkan juga kehilangan akses. Pemerintah China diketahui menyensor beberapa aplikasi yang ada di dalam Playstore. Kondisi tersebut diakui sejumlah tamu hotel sangat menyulitkan mereka dalam berkomunikasi dan mencari sumber data.
Sementara itu, situs layanan lain yang dilegalkan pemerintah seperti Baidu memiliki keterbatasan karena seluruh tampilan menggunakan bahasa China.
"Saya baru pertama kali ke China dan sangat terkejut ketika Gmail dan Youtube tak bisa beroperasi di sini," kata seorang mahasiswa asal Jerman yang melakukan studi banding di Tongji University saat ditemui di Hotel Kingswell, Sabtu (21/3/2015).
Perdebatan tentang internet censorship di China terus menggelinding bak bola salju terutama di kota-kota besar seperti Shanghai. CNN China bahkan menjadwalkan program khusus yang mengulas tentang isu sensor internet dalam acara On China pada Kamis (26/3/2015) dari berbagai perspektif pakar baik China maupun asing.