Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah video pelatihan perang yang diadakan ISIS dengan peserta anak-anak Indonesia beredar di dunia maya.
Dalam video pelatihan militer itu tampak anak-anak Indonesia diajari menggunakan senjata AK-47 oleh beberapa orang yang diduga anggota yang tergabung kelompok radikal Negara Islam Irak Suriah.
Video berjudul Trailer Cahaya Tarbiyah Di Bumi Khilafah diunggah pada 13 Maret 2015 berdurasi 02.09 menit bisa dilihat di website http://azzammedia.com/trailer-cahaya-tarbiyah-di-bumi-khilafah/ yang telah dikutip akun Youtube dengan judul Anak-Anak Indonesia Berlatih AK-47 Dengan ISIS.
Di dalamnya tampak beberapa anak berusia kurang lebih 7 tahun sedang belajar membaca al-Quran, berlatih bela diri sekaligus memegang senapan. Bahkan seorang anak kecil mengenakan penutup kepala menodongkan pistol ke arah kamera.
Selain menampilkan anak kecil, seorang pria dewasa mengatakan "Anak-anak kami adalah anak-anak yang akan kembali ke negeri kafir untuk menegakkan panji Laaillahaillallah."
Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman mengatakan video sejenis juga pernah beredar beberapa waktu lalu di mana anak kecil bersama ISIS disuruh melakukan tindakan yang tidak seharusnya, tetapi video ini berbeda.
"Ini bukan, enggak ada kaitannya sama itu," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (17/3/2015).
Dijelaskan Marciano, keberadaan video ISIS di youtube bertujuan untuk mengintimidasi pihak-pihak yang mengancam keberadaan mereka.
ISIS menunjukkan kebiadaban dalam melakukan eksekusi lawan-lawannya melalui video yang diunggah.
"Itu satu upaya untuk menekan mereka-mereka yang selama ini menyerang kelompok ISIS itu sendiri. Kalau kamu teruskan saya [ISIS] lakukan ini, saya lakukan ini, saya lakukan ini, itu bentuk propaganda mereka," jelas Marciano.
BIN, lanjut Marciano, akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika agar video tersebut tidak menyebar luas.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan video tersebut masih dalam konteks edukasi, tidak ada tindakan kekerasan yang mengarah kegiatan radikal.
"Itu masih dalam konteks education nanti ada menteri teknis yang bertindak untuk itu," ujarnya.
Sedangkan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti menyatakan akan berkoordinasi dengan Menkominfo untuk memblokir video tersebut.
Saat bisnis.com coba membuka alamat http://azzammedia.com/trailer-cahaya-tarbiyah-di-bumi-khilafah, ternyata situs itu tak bisa dibuka.
Pada bagian opening situs tersebut tertera tulisan " Resource Limit Is Reached. The website is temporarily unable to service your request as it exceeded resource limit. Please try again later."