Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fadli Zon: Selandia Baru Bukan Musuh, Isu Penyadapan Harus Dijernihkan

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan pemerintah Selandia Baru harus menjelaskan isu penyadapan yang diungkapakan Edward Snowden bahwa Badan Intelijen Selandia Baru (GCSB) telah menyadap komunikasi pejabat di negara Kepulauan Pasifik dan Indonesia.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon/Antara
Wakil Ketua DPR Fadli Zon/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan pemerintah Selandia Baru harus menjelaskan isu penyadapan yang diungkapakan Edward Snowden bahwa Badan Intelijen Selandia Baru (GCSB) telah menyadap komunikasi pejabat di negara Kepulauan Pasifik dan Indonesia.

"Sebaiknya kita segera meminta penjelasan terhadap Selandia Baru apakah info itu betul," katanya, Senin (9/3/2015).

Dia juga meminta Kementerian Luar Negeri Indonesia menindaklanjuti kabar tersebut misalnya dengan mengirimkan nota protes.

Fadli mengatakan saat ini langkah awal pemerintah Indonesia adalah meminta penjelasan pemerintah Selandia Baru lalu mengambil langkah lanjutan yang diperlukan.

"Kita belum tahu isinya (penyadapan) siapa saja yang disadap. Saat ini pemerintah minta klarifikasi saja dulu nanti selanjutnya apakah protes, silakan," ujarnya.

Fadli mengatakan pemerintah Indonesia seharusnya memprotes keras jika ada penyadapan tersebut karena termasuk pelanggaran terhadap kedaulatan Indonesia.

Menurutnya, penyadapan biasanya dilakukan bukan oleh negara-negara yang bersahabat tetapi yang memiliki kepentingan dan dianggap sebagai musuh.

"Kita harus mengkritik penyadapan, itu langkah yang sebenarnya tidak boleh dilakukan antarnegara yang bersahabat. Kami menyesali apabila penyadapan itu benar terjadi," katanya.

Fadli mengatakan masyarakat tidak tahu apa maksud di balik penyadapan itu tetapi bisa jadi ada info menarik yang hendak didapatkan dari penyadapan itu. Namun, dia menekankan harus dipastikan apakah penyadapan itu benar terjadi atau tidak.

Sebelumnya, media Selandia Baru, New Zealand Herald dan Radio New Zealand, memberitakan dokumen Snowden pada 2009 yang menyebut badan intelijen Selandia Baru (GCSB) telah menyadap komunikasi para pejabat di beberapa negara Kepulauan Pasifik dan Indonesia.

GCSB disebut-sebut menyadap komunikasi melalui surat elektronik, panggilan telepon dan ponsel, pesan media sosial dan jalur komunikasi lainnya.

Semua informasi rahasia itu lalu dikumpulkan GCSB dan dibagi ke empat negara sahabat terdekat Selandia Baru yang termasuk ke dalam lingkaran Lima Mata, yaitu Australia, Kanada, Amerika Serikat dan Inggris.

Disebutkan salah satu agen GCSB bekerja dengan badan intelijen Australia (ASD) dalam memata-matai perusahaan telekomunikasi Indonesia, Telkomsel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper