Kabar24.com, JAKARTA—Badan Intelijen Negara (BIN) meningkatkan keamanan komunikasi untuk menghindari aksi penyadapan yang dilakukan pihak asing terhadap rahasia negara.
Marciano Norman, Kepala BIN, mengatakan telah mendalami informasi aksi penyadapan yang dilakukan Biro Keamanan Komunikasi Pemerintah Selandia Baru atau Government Communication Security Bureau (GCSB) terhadap Indonesia.
BIN pun segera meningkatkan keamanan komunikasi untuk mencegah bocornya rahasia negara kepada pihak asing.
“Kami sudah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan keamanan komunikasi dengan menggunakan sarana komunikasi yang kami miliki,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Seperti diketahui, media massa Selandia Baru, New Zealand Herald dan Radio New Zealand melansir dokumen yang diberikan mantan kontraktor Badan Keamanan Amerika Serikat atau National Security Agency (NSA) Edward J. Snowden, yang menyebut GCSB telah menyadap komunikasi para pejabat negara di Kepulauan Pasifik dan Indonesia.
GCSB disebut-sebut menyadap komunikasi yang dilakukan para pejabat melalui surat elektronik, panggilan telepon dan telepon seluler, pesan singkat, media sosial, dan jalur komunikasi lainnya.
Marciano menuturkan BIN telah menerima informasi tersebut dan segera mendalaminya.
Nantinya, BIN akan mengumumkan temuannya untuk dijadikan dasar sebagai upaya antisipasi dan peningkatan keamanan komunikasi para pejabat di Indonesia.
“Itu sedang kami dalami dulu, dan pada saatnya akan kami laporkan,” ujarnya.
Dalam melakukan aksinya, para agen GCSB menyisir semua panggilan telepon, dan surat elektronik untuk segera dimasukkan ke dalam pangkalan data milik agen intelijen Amerika Serikat.
Bahkan, salah satu agen GCSB bekerja sama dengan badan intelijen Australia untuk memata-matai Telkomsel.