Bisnis.com, JAKARTA - Hasil tes DNA berhasil mempertemukan seorang remaja putri dengan kedua orangtuanya setelah berpisah selama 17 tahun, saat sang putri itu masih bayi di Cape Town, Afrika Selatan.
Gadis bernama Zephany Nurse itu kini duduk di kelas terakhir sebuah sekolah menengah atas di Cape Town. Polisi menyatakan dia adalah korban penculikan bayi tujuh belas tahun silam. Dalam bahasa setempat, Zephany berarti 'yang disembunyikan Tuhan,' sebuah nama yang memang pantas untuknya.
Penemuan Zephany sebagai korban penculikan adalah sesuatu yang hampir mustahil, dan benar-benar mukjizat Tuhan setelah kantor berita Asosiasi Press Afrika Selatan (SAPA) memberitakan Zephany benar lahir tahun 1997 di sebuah rumah sakit di Cape Town. Dia merupakan putri pasangan Celeste dan Morne Nurse.
Catatan rumah sakit dan kepolisian menyebutkan bayi itu diculik seseorang beberapa jam setelah dilahirkan. Saat diculik Celeste dan Morne belum sempat memberinya nama dan polisi setempat berupaya mencarinya meski gagal. Pasangan Celeste dan Morne meratapi nasib putrinya selama bertahun-tahun, sampai putri keduanya lahir.
Pendek cerita, putri kedua Celeste-Morne pun menempuh pendidikan di sekolah yang sama dengan Zephany. Di sinilah keajaiban bermula.
Pasalnya, teman putri kedua Celeste-Morne kerap mengatakan ada gadis dari kelas lain di sekolah itu yang mirip dengannya . Rekan-rekan Zephany juga mengatakan ada gadis di kelas lain yang wajah dan fisiknya sangat mirip dengan gadis itu.
Akhirnya, keduanya saling terdorong untuk saling bertemu. Setelah keduanya bertemu, seluruh siswa terbelalak karena keduanya benar-benar mirip.
Sang putri kedua, yang namanya tidak disebutkan, menceritakan semua kejadian itu kepada orang tuanya sampai akhirnya pasangan itu begitu ingin menemui Zephany.
Setelah bertemua di rumah Celeste-Morne, naluri keibuan Morne bekerja. Dia menangis saat melihat Zephany dan rasionalitas Celeste pun bekerja segera melaporkan kejadian itu kepada polisi.
Celeste meminta polisi membuka arsip laporan penculikan bayi tahun 1997 dari sebuah rumah sakit. Dia meyakinkan polisi bahwa dia dan istri telah menemukan anak kandung mereka dan menuntut polisi melakukan tes DNA.
Polisi mengabulkan permintaan suami-istri Celeste-Morne. Hasilnya; Celeste-Morne adalah orang tua biologis Zephany dan polisi segera melakukan penangkapan terhadap wanita usia 50 tahun yang selama ini membesarkan Zephany dengan tuduhan penculikan.
"Selama bertahun-tahun saya tidak pernah kehilangan harapan menemukan putri saya," ujar Morne Nurse.
Zephany kini dipindahkan dari rumah orang yang membesarkannya ke lembaga pelayanan sosial. Ia masih akan berada di situ sampai pengadilan memutuskan nasib orang yang membesarkannya, dan menetapkan dirinya sebagai putri Celeste-Morne.
Celeste-Morne boleh mengunjungi setiap hari. Selasa (3/3) lalu Zephany mengeluarkan pernyataan; "Terima kasih kepada semua yang mendukung saya, dan orang tua yang terus berdoa serta tak putus asa mencari saya," sebagaimana dikutuip CNN.com, Rabu (4/3/2015)