Bisnis.com, JAKARTA— Sejak testimoni terakhir Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen soal ekonomi Juli tahun lalu, inflasi domestik terus menurun meski kondisi tenaga kerja membaik pada paruh kedua 2014.
Penguatan dolar AS, penurunan harga minyak mentah serta lambatnya pertumbuhan ekonomi global telah berkontribusi terhadap rendahnya pertumbuhan harga konsumen serta peningkatan gaji di dalam negeri.
Meski telah ada isyarat akhir-akhir ini bahwa inflasi tidak akan turun lagi, namun hanya sedikit bukti inflasi itu akan mencapai 2% sebagaimana ditargetkan tercapai dalam waktu dekat.
Sejumlah indikator inflasi berbasis pasar juga melemah sekaligus mencerminkan baik situasi harga saat ini maupun kepercayaan di kalangan investor bahwa peluang ledakan inflasi masih sangat rendah sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (24/2/2015).
Untuk itu, para investor kini menunggu testimoni Yellen di depan Komisi Perbankan Senat dan DPR AS yang akan dilakukan pada Selasa dan Rabu waktu setempat, apakah bank sentral AS Federal Reserve Fed akan mempertimbangkan penaikan tingkat bunga jangka pendek pada musim panas ini.