Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Somalia Bertambah Jadi 25 Orang

Pemerintah Somalia menyebutkan korban tewas dalam tragedi bom kemarin di sebuah hotel di ibukota Somalia telah bertambah menjadi 25 orang, termasuk dua anggota parlemen dan pekerja dari kantor perdana menteri.

Bisnis.com, MOGADISHU - Pemerintah Somalia menyebutkan korban tewas dalam tragedi bom kemarin di sebuah hotel di ibukota Somalia telah bertambah menjadi 25 orang, termasuk dua anggota parlemen dan pekerja dari kantor perdana menteri.

"Jumlah korban tewas adalah 25 warga sipil dan pejabat, termasuk dua anggota parlemen dan wakil walikota Mogadishu. Di antara para korban juga terdapat pejabat dan pekerja dari kantor perdana menteri," kata pemerintah, Sabtu (21/2/2015).

Adapun Polisi sebelumnya mengatakan setidaknya 10 orang tewas dalam serangan di Central Hotel, dekat istana presiden di pusat Mogadishu tersebut.Gerilyawan al Shabaab meledakkan bom mobil di dalam kompleks Central Hotel yang juga terdapat masjid dan rumah pejabat pemerintah.

Setelah ledakan mobil, seorang pembom bunuh diri berlari ke masjid saat shalat Jumat dan meledakkan dirinya.Sekitar 40 orang langsung terluka dalam dua ledakan tersebut, termasuk dua menteri yang terluka ringan. Pemerintah kemudian mengadakan pertemuan pasca setelah serangan tersebut untuk membahas keamanan dan membentuk komite untuk menyelidiki serangan itu.

Abdirisak Omar Mohamed, Menteri Keamanan Dalam Negeri Somalia, kepada Reuters setelah ledakan itu belum mengetahui dengan pasti mengapa mobil dengan bahan peledak berhasil menembus keamanan hotel untuk parkir di dalam kompleks. Dia sendiri mengaku akan menginterogasi manajemen hotel.

Sementara itu, Radio Mogadishu hari ini menyebutkan setidaknya 12 staf hotel telah ditangkap sehubungan dengan serangan itu.Al Shabaab pernah mendominasi sebagian besar wilayah Somalia tetapi telah perlahan-lahan didorong keluar dari Somalia. Namun, serangan gerilya dengan menggunakan bom bunuh diri terus bermunculan sehingga menekan pemerintah untuk meningkatkan keamanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Sumber : reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper