Kabar24.com, YOGYAKARTA – Sejumlah pegiat anti-korupsi di Daerah Istimewa Yogyakarta kian kecewa atas sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
SIMAK: Budi Gunawan Gunakan Alamat Palsu?
Jokowi terkesan terus membiarkan kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi berlanjut.
Para aktivis marah dan kecewa atas pembiaran itu, yang ditandai dengan penetapan Ketua KPK Abraham Samad sebagai kasus tersangka pemalsuan dokumen oleh polisi kemarin.
Koordinator Jejaring Masyarakat Mandiri Gunungkidul, Rino Caroko, bersama aktivis lainnya dari DIY, pada akhir pekan ini akan bertolak ke Jakarta.
"Kami akan tunjukkan kepada Presiden Jokowi, KPK tidak sendirian saat dilumpuhkan, melainkan didukung oleh berbagai daerah," ujarnya, Selasa (17/2/2015).
Rino mengaku sangat kecewa atas sikap Jokowi, yang semakin jauh dari sifat kenegarawanan, lamban dalam bersikap, dan terkesan kuat dikuasai oleh kepentingan elite pendukungnya, terutama PDIP.
"Orang paling goblok di desa pun tahu, Jokowi dikuasai seperti Megawati, bukan memihak rakyat," katanya.
Aktivis Jogja Corruption Watch, Baharuddin Kamba, menyatakan dukungannya terhadap KPK tak hanya diwujudkan dengan menarik dukungannya kepada Jokowi.
Jokowi dinilai hanya diam saat KPK dikriminalisasi dan tak segera menggunakan kekuasaannya untuk menyelamatkan komisi tersebut.
"Kami siapkan mosi tak percaya lagi terhadap Jokowi. Tak akan membelanya jika dimakzulkan karena dinilai tak becus menjalankan tugas," tuturnya.
Kamba mengakui publik lelah menunggu Jokowi lepas dari bayangan politik partai pengusungnya.
"Tapi kami tak lelah mendukung KPK agar tidak lumpuh dan bubar pada era Jokowi," katanya.