Kabar24.com, JAKARTA-- Untuk mendapat nilai tinggi, anak-anak kerap menghapal semua materi pelajaran yang akan diujikan. Hasilnya memang terbukti. Di Indonesia, nilai 10 untuk setiap ujian sangat mudah ditemukan di setiap sekolah.
Cerita ini dirasakan oleh Yohanna Hardjadinata. Direktur Utama PT Tulip Cipta Kreasi ini melakukan hal tersebut hingga dengan mudah memeroleh nilai 10 untuk ujiannya, terutama matematika.
"Dulu waktu sekolah saya selalu dapat nilai 10 atau 9 koma untuk ujian matematika. Tidak pernah lebih kecil dari itu," katanya, Sabtu (14/2/2015).
Setelah lulus sekolah, dia menyadari bahwa metode yang selama ini dilakukannya salah. Terbukti, dia tidak pernah lagi mengingat berbagai teori yang dia gunakan saat pengerjaan ujian terdahulu.
Menurut Yohanna, metode menghapal ini tidaklah tepat. Saat menggunakan metode tersebut, siswa dipaksa secara serius untuk menghafal teori-teori yang ada tanpa menggunakan logikanya dengan baik dalam memahami maksud dari materi tersebut.
Melihat fenomena Itu, Yohanna ingin menyebarkan pesan kepada anak-anak bahwa belajar itu tidak perlu dibuat serius dan tampak sulit.
"Jadikanlah soal-soal dan teori itu sebagai sahabat. Kalau bersahabat jadi senang, berlatih pun jadi nikmat," ujarnya.
PT Tulip Cipta Kreasi sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi pendidikan dan event organizer.
Pesan metode pembelajaran dari Yohanna itu coba disampaikannya lewat olimpiade SMA IPA, IPS, dan Bahasa yang diselelenggarakan di lima kota besar. Lewat acara ini, pihaknya menyebarkan pesan itu kepada pihak sekolah dan kepada anak-anak secara langsung.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan di Indonesia.