Bisnis.com, PEKALONGAN - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah bersama Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kabupaten Pekalongan, Kamis (12/02/2015), melakukan inspeksi mendadak (sidak) narkoba dan tes urine bagi pelajar, di SMK 1 Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah.
Sidak dipimpin langsung oleh Ketua BNK Pekalongan Fadia Arafiq yang juga Wakil Bupati Pekalongan. Tampak pula Kasat Narkoba Polres Pekalongan, Joko Sutopo, beserta jajaran dan tim BNN Provinsi Jateng.
Tim gabungan mengambil sampel 30 orang siswa SMKN 1 Kedungwuni yang diambil secara acak.
Kepala Sekolah SMK 1 Kedungwuni Rose Kamto mengungkapkan selama ini dalam syarat pendaftaran siswa baru di sekolahnya tidak dicantumkan bebas narkoba. Oleh karena itu, pihaknya sangat berterima kasih jika di kemudian hari ada organisasi atau instansi yang mau membantu melakukan tes narkoba tersebut.
“Kami sangat tegas dalam menerapkan aturan sekolah, kalau ada siswa melakukan pelanggaran berat seperti pemakaian narkoba, berkelahi, menikah atau mencuri pasti akan kami keluarkan dari sekolah,” paparnya, Kamis.
Pada bagian lain, Fadia Arafiq mengimbau para siswa sebagai generasi muda penerus bangsa jangan sampai mendekati apalagi mencoba narkoba. Menurutnya, barang haram itu tidak ada gunanya.
“Enaknya itu hanya sesaat, dan bisa membuat awet muda. Kenapa? Karena kalian belum sempat tua usianya sudah mati duluan,” ujarnya.
Fadia berharap pada semua siswa khususnya di SMK 1 Kedungwuni agar jangan sampai terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
“Jika terlibat maka tidak ada ampun dan akan berurusan dengan Kepolisian, disamping tentunya rasa malu yang dirasakan,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Kasat Narkoba Polres Pekalongan, Joko Sutopo, menerangkan Kabupaten Pekalongan saat ini telah banyak terjadi penyalahgunaan narkotika, tercatat selama 2014 saja telah terjadi 16 kasus.
Untuk itu dirinya mengimbau agar para siswa jangan sampai berurusan dengan narkotika karena disamping berbahaya dan merugikan diri sendiri juga merugikan keluarga dan sekitarnya.