Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK VS POLRI: Massa Pro-Budi Gunawan Ngaku Dibayar Rp50.000

Saat sidang gugatan praperadilan Komjen Budi Gunawan terhadap KPK berlangsung Senin (9/2/2015) suasana sempat dimeriahkan dengan kehadiran sejumlah orang yang berunjuk rasa.
Ilustrasi: Pengunjukrasa mengenakan topeng Abraham Samad dan Komjen Pol Budi Gunawan saat berunjukrasa ketika berlangsung sidang praperadilan Budi Gunawan di halaman PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (9/2/2015). Dalam aksi tersebut mereka menyerukan Save Polri dan Stop kriminalisasikan Komjen Pol Budi Gunawan./Antara-Reno Esnir
Ilustrasi: Pengunjukrasa mengenakan topeng Abraham Samad dan Komjen Pol Budi Gunawan saat berunjukrasa ketika berlangsung sidang praperadilan Budi Gunawan di halaman PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (9/2/2015). Dalam aksi tersebut mereka menyerukan Save Polri dan Stop kriminalisasikan Komjen Pol Budi Gunawan./Antara-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA -- Saat sidang gugatan praperadilan Komjen Budi Gunawan terhadap KPK berlangsung Senin (9/2/2015) suasana sempat di"meriahkan" dengan kehadiran sejumlah orang yang berunjuk rasa.

Dari layar televisi tampak para pengunjuk rasa melakukan aksinya di saat Jakarta diguyur hujan dan di sejumlah tempat banjir mulai merendam. Massa yang disebut sebagai pendukung Komjen Budi Gunawan itu seakan "memiliki daya tahan" lebih menghadapi hujan dan cuaca dingin. Lantas, apa yang membuat mereka bertahan.

Selidik punya selidik, ternyata mereka bukan sekadar berunjuk rasa, melainkan berharap imbalan.

Salah seorang pengunjuk rasa saat sidang praperadilan Komisaris Jenderal Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, seperti ditulis Tempo.co (9/2) mengaku dibayar Rp 50 ribu.

Selain uang tunai, peserta demo juga dijanjikan mendapat jatah makan siang dan biaya angkutan asalkan mendukung Polri dan Budi Gunawan.

"Enggak bakal ada yang mau ikut ini kalau enggak dibayar," kata Asril, salah seorang pengunjuk rasa yang ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 9 Februari 2015. Jumlah pengunjuk rasa di pengadilan di Jalan Ampera itu mencapai seribu orang.

Pria yang sehari-hari membuka lapak servis jam ini merasa beruntung. Sebab, kalaupun membuka lapak belum tentu mendapat uang karena Jakarta diguyur hujan. "Saya tak bisa membuka lapak kalau hujan," kata Asril.

Di pengadilan, Asril dan teman-temannya tetap beraksi meskipun hujan. "Ini risiko, sudah biasa saya kehujanan," kata pria 60 tahun.

Sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan adalah praperadilan yang diajukan Budi Gunawan atas status tersangkanya.

Ia dijerat KPK dengan kasus suap dan gratifikasi. Akibat dari statusnya itu, Budi Gunawan belum dilantik sebagai kepala Polri.

Sebelumnya, salah seorang pengunjuk rasa sempat meneriakan bahwa peserta aksi yang mendukung Polri ini tidak ada yang dibayar.

Mereka mengaku berdemonstrasi karena panggilan hati nurani. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper