Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buku Saatnya Aku Belajar Pacaran Beredar, Ini Komentar Linda Gumelar

Buku Saatnya Aku Belajar Pacaran Beredar, Ini Komentar Linda Gumelar
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amelia Sari Gumelar mebeli kain batik yang ditawarkan satu stand dalam acara Hari Ibu Fun Badminton Tournament 2013, di Jakarta, Minggu (8/12/2013)./Bisnis-Rahmayulis Saleh
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amelia Sari Gumelar mebeli kain batik yang ditawarkan satu stand dalam acara Hari Ibu Fun Badminton Tournament 2013, di Jakarta, Minggu (8/12/2013)./Bisnis-Rahmayulis Saleh

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar, menilai buku berjudul "Saatnya Aku Belajar Pacaran" karya Toge Aprilianto, menampilkan tulisan yang belum pantas dibaca anak.

"Saya kira tidak pas ya buku ini, kesehatan reproduksi memang harus diberikan pada anak-anak sejak awal tapi tentu disesuaikan dengan usia mereka," ujar istri Jenderal TNI (Purnawirawan) Agum Gumelar, itu di Jakarta, Minggu.

Buku yang baik untuk dikonsumsi seseorang, katanya, harus disesuaikan dengan umurnya, sehingga buku tersebut kemudian memberikan informasi yang sudah pantas diterima jenjang usianya. Buku tulisan Aprilianto itu ditujukan untuk remaja awal yang masih mencari identitas diri.

Namun dalam penilaian banyak pihak, materi dan substansi dalam buku itu ternyata bukan untuk "kelas" anak-anak dan remaja awal. 

Karena itulah, dia mengatakan, "Saya kira perlu ada kebijakan untuk mempertimbangkan peredaran buku ini."

Sebelumnya, buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" menuai kontroversi, karena dianggap mengajarkan seks bebas pada generasi muda.

Hingga kini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia telah melaporkan penulis buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia, pada 5 Februari 2015.

Selain itu, KPAI juga meminta buku terbitan Briliant Internasional itu ditarik dari peredaran karena dianggap mengimbau pembacanya berlaku cabul, yang bertentangan dengan norma susila, agama, dan hukum.

Sementara itu, Aprilianto telah meminta maaf melalui laman facebook-nya.

Ia menyatakan iktikad untuk menghentikan distribusi buku miliknya dan menyiapkan uang ganti rugi bagi pembeli yang terlanjur membeli buku kontroversialnya itu jika mereka memintanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper