ABRAHAM SAMAD: Dari Rumah Kaca, Foto Mesra Editan, Puteri Indonesia, Sampai Feriyani Lim

Kabar24.com, JAKARTA –Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad terus mendapatkan serangan dari berbagai penjuru, dimulai dari artikel Rumah Kaca Abraham Samad di Kompasiana, beredarnya ‘foto mesra’ dengan Puteri Indonesia Elvira Devinamira, dan yang terakhir urusan dengan Feriyani Lim terkait dengan paspor palsu.

Berikut pernyataan Ketua KPK Abraham Samad menanggapi serangan yang diterimanya dalam konferensi pers, Senin (2/22015):

Terkait dengan kasus Komjen Pol. Budi Gunawan

Abraham menilai laporan-laporan pidana yang menimpa diri dan koleganya di KPK terkait dengan penetapan Komjen Pol. Budi Gunawan sebagai tersangka oleh lembaga antikorupsi itu.

Tujuan dari laporan tersebut adalah mengkriminalisasi pimpinan KPK dan sulit dibantah tidak berhubungan dengan penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka.

Pertemuan dengan elite PDI Perjuangan

Ketua KPK Abraham Samad mengaku dirinya bukan yang memiliki inisiatif untuk menjadi calon wakil presiden dari Joko Widodi pada Pemilihan Presiden 2014. Intinya Abraham tidak mencalonkan diri.

Dia juga mengatakan tidak pernah memberikan janji atau membantu penanganan kasus yang tengah ditangani oleh KPK.

Meski begitu, Abraham mengaku saat menjalani tugas sebagai Ketua KPK, dirinya tidak bisa menghindari pertemuan dengan berbagai kalangan termasuk elite di partai politik tertentu, baik secara formal maupun informal.

Siap diperiksa pengawas internal KPK

Terkait dengan rumor yang menimpa dirinya, Abraham Samad mempersilakan pengawas internal di KPK meneliti laporan-laporan yang terkait dengan pimpinan KPK.

Bagi dirinya, apa yang terjadi saat ini adalah batu ujian bagi integritas dirinya dan juga termasuk KPK.

Soal foto mesra di ranjang

Abraham Samad mengaku berasal dari keluarga yang mendidiknya untuk menjunjung tinggi moral baik dalam keluarga maupun pergaulan.

Dia pun membantah foto yang beredar yang disebut-sebut adalah dirinya bersama perempuan bernama Feriyani Lim. Diapun menegaskan bahwa foto itu dan juga fotonya bersama Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira adalah hasil rekayasa berdasarkan penelusuran ahli forensik KPK.

"Dari ahli forensik sudah memberi suatu telaah yang cukup, di sini ada lampu yang satu sama lain berbeda, badan laki-laki yang berotot dan kalau saya buka baju saya, Anda akan lihat saya tidak akan berotot seperti ini, dan lingkaran-lingkaran ini adalah bagian dari analisis tim forensik," kata Abraham sambil menunjukkan foto-foto yang sudah dianalisis tim forensik KPK.

Foto bareng anak mantan petinggi TNI

Sebagai Ketua KPK, Abraham mengaku dirinya banyak diminta foto bersama oleh berbagai kalangan. Dia bahkan pernah diminta berfoto di tempat-tempat yang tidak terbayangkan. Intinya adalah hal yang wajar bila ia berfoto berdua dengan orang lain.

“Bahkan di atas pesawat saya ingat ada beberapa pramugari yang selfie sama saya dan sulit sekali saya menolaknya, bahkan juga ada pilot yang tiba-tiba buang air kecil di toilet, tiba-tiba melihat Pak Abraham dia bergegas ke belakang dan minta foto sama saya, dan banyak sekali foto-foto saya yang mungkin saya sudah lupa, bertebaran di mana-mana.”

KLARIFIKASI ABRAHAM SAMAD via TWIT @KPK_RI

Slmt malam, kami petikkan klarifikasi Ketua KPK Abraham Samad yg disampaikan dalam konfpers bbrp saat lalu.
1.Penyebaran foto yg seolah-olah adalah saya (Abraham Samad) dgn seorang perempuan adalah rekayasa.
2. Foto yg disebut bersama anak purnawirawan TNI, selama menjadi Ketua KPK sering diminta berfoto bersama dlm berbagai kegiatan
3.Berkaitan pertemuan dgn bbrp pihak, dlm pelaksanaan tugas sbg Ketua KPK,tak bisa hindari pertemuan dgn sejumlah politisi.
4. Ketua KPK tidak membantah namanya sempat digadang sbg cawapres.Namun tdk ada inisiatif untuk mencalonkan diri.
5. Ketua KPK tidak pernah menjanjikan membantu penanganan salah satu kasus yg ditangani KPK
6. Semua pimpinan KPK telah mempersilahkan Pengawasan Internal KPK u/ lakukan tindakan yg diperlukan terkait hal tsb.
7. Laporan2 yg berkaitan dengan Pimp KPK saat ini, sulit dibantah bahwa semua erat hubungannya dengan penetapan BG sebagai tersangka.
8. KPK sama sekali tdk ada niat untuk sok dan berada diatas hukum. Apa yg dilakukan saat ini adalah upaya menegakkan hukum.
9. Terkait kasus BG, KPK menjamin bahwa yang dilakukan adalah murni penegakkan hukum.
10.Jika di persidangan Pengadilan Tipikor BG dinyatakan bebas karena tidak adanya bukti yang cukup, Pimpinan KPK bersedia mundur.

PROFIL FERIYANI LIM (TEMPO.CO)

Feriyani Lim, wanita kelahiran Pontianak Kalimantan Barat, yang melaporkan Abraham Samad, Ketua KPK, dengan pemalsuan identitas, diketahui sudah lama merantau.

"Feriyani Lim, dulu bersekolah di sekolah Gembala Baik," kata pria 39 tahun, warga Gang Suez, yang enggan namanya disebutkan.

Dia mengatakan, jika dilihat dari pemberitaan online, dia mengonfirmasi wanita dalam berita tersebut adalah Feriyani. Namun, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti nama resmi kedua orangtua Feriyani.

"Biasanya kalau orang Cin (China) nama panggilannya lain dengan nama resmi. Feriyani saja panggilannya Aling," katanya.

Aling merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Kakak perempuannya jarang ada di Pontianak. Sumber mengatakan, salah satu dari dua bersaudara tersebut pernah menikah dengan pengusaha Malaysia.
"Lupa, kakaknya atau adiknya," tambahnya.

Dia mewanti-wanti agar identitasnya tidak disebutkan sebagai informan. Keluarga Aling menurutnya tak pernah membuat masalah di gang tersebut. Feriyani diketahui memegang dua kartu keluarga.
Kartu Keluarga

Pada kartu keluarga di Makassar, Feriyani mencantumkan nama ayah Ngadiyanto dan ibu bernama Hariyanti. Sedangkan, kartu keluarga dengan alamat Apartemen Kusuma Chandra Tower III/22- K, Senayan, Jakarta Selatan, mencantumkan nama Ng Chiu Bwe dan Lim Miaw Tian, sebagai nama ayah dan ibunya.

Data Feriyani Lim, wanita kelahiran Pontianak ternyata sudah diblokir saat hendak ditelusuri. Feriyani adalah wanita yang melaporkan Abraham Samad ke Mabes Polri karena pemalsuan identitas.

"Sudah kami melakukan pelacakan sebelumnya, tapi data Feriyani Lim diblokir. Tidak bisa dibuka," ungkap Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Suparma, Senin (2/2/2015).

Pemblokiran data tersebut, kata Suparma, dimungkinkan, karena yang bersangkutan sudah mempunyai kartu tanda penduduk pengganti.

Namun, Suparma menegaskan, Disdukcapil Kota Pontianak tidak pernah mengeluarkan surat kepindahan atas nama Feriyani Lim. Dari data Disdukcapil Kota Pontianak, Feriyani tercatat beralamat di Jalan Tanjungpura, Gang Suez, nomor 116 dengan nomor induk kependudukan (NIK) 6171011407110007. Feriyani terdata lahir di Pontianak tanggal 5 Februari tahun 1986.

DILAPORKAN KE BARESKRIM

Abraham dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Direktur Eksekutif KPK Watch M Yusuf Sahide karena dinilai melanggar pasal 36 dan pasal 64 Undang-undang No 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Laporan tersebut berdasarkan artikel Rumah Kaca Abraham Samad yang ditulis oleh akun Sawito Kartowibowo di laman Kompasiana, 17 Januari 2015 dan juga berdasarkan pengakuan Pelaksana Tugas Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Selain itu. Abraham Samad juga dilaporkan ke polisi oleh Feriyani Lim dengan tuduhan pemalsuan dokumen. (Antara/Bisnis.com)