Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK VS POLRI: Jangan Semua Fokus ke Sana, ujar Habibie

Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie meminta seluruh pihak mengalihkan perhatiannya untuk fokus bekerja melaksanakan pembangunan di dalam negeri daripada terus memikirkan kisruh yang terjadi antara Polri dengan KPK.
Presiden RI ke-3 BJ Habibie/JIBI-Desi Suryanto
Presiden RI ke-3 BJ Habibie/JIBI-Desi Suryanto

Kabar24.com, JAKARTA--Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie meminta seluruh pihak mengalihkan perhatiannya untuk fokus bekerja melaksanakan pembangunan di dalam negeri daripada terus memikirkan kisruh yang terjadi antara Polri dengan KPK.

Usai menemui Presiden Joko Widodo, Habibie mengatakan seluruh pihak harus mengikuti instruksi Presiden untuk menunggu penyelesaian polemik di antara Polri dan KPK.

Seharusnya, semua pihak mulai bekerja melaksanakan pembangunan dan pemerataan, daripada terus mengamati kisruh di kedua lembaga penegak hukum tersebut.

"Yang disampaikan Presiden itu tepat sekali. Sekarang kita kerja, bagaimana melaksanakan pembangunan, pendidikan dan pemerataan. Jangan semua fokus ke sana," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Habibie menuturkan apa yang menjadi keputusan Presiden nantinya harus dilaksanakan semua pihak, karena merupakan salah satu produk hukum yang diatur dalam Undang-Undang.

Hal itu setara dengan produk hukum yang dihasilkan bersama partai politik melalui perwakilannya di DPR.

Apalagi, Presiden saat ini dipilih langsung oleh rakyat, bukan golongan tertentu melalui MPR seperti yang dilaksanakan pada masa orde lama dan orde baru.

"Tidak ada satu pun partai politik yang memperoleh suara lebih dari 20% total suara nasional, sedangkan Presidennya dipilih oleh lebih dari 51% masyarakat yang memilih. Akan tetapi, saya yakin Presiden terpilih ini memihak kepada 100% rakyatnya," ujar Habibie.

Dalam kesempatan itu, Habibie juga menegaskan pentingnya sikap objektif penegak hukum dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Meski demikian, penegak hukum juga harus subjektif kepada kepentingan masyarakat, untuk menciptakan rasa keadilan masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper