Bisnis.com, JAKARTA-Kebayoran Lama adalah satu kawasan yang merupakan kecamatan di Jakarta Selatan.
Dahulu Kebayoran Lama merupakan wilayah terbarat dari Kotamdya Jakarta Selatan. Namun, tidak lagi setelah dimekarkan menjadi dua kecamatan baru.
Dua kecamatan yang dimaksud adalah Kebayoran Lama dan kecamatan Pesanggrahan, sehingga sebagian wilayah kelurahan Kebayoran Lama masuk ke dalam wilayah Pesanggarahan.
Zaenuddin HM menjelaskan dalam buku karyanya “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe,” yang diterbitkan Ufuk Press pada 2012, bahwa dengan adanya pemekaran itu maka Pesanggarahan menjadi wilayah terbarat dari Kotamadya Jakarta Selatan.
Wilayah Kebayoran Lama membentang dari Pertigaan Rawa Belong, Kemandoran, Palmerah hingga di selatan yakni Pasar Jumat, Ciputat, dan Lebak Bulus itu memiliki sejumlah mal antara lain ITC Permata Hijau dan Pondok Indah Mal.
Adapun asal usul nama Kebayoran tersebut berasal dari kata dalam bahasa Betawi yaitu “kebayuran” yang artinya tempat penimbunan kayu bayur (pterospermum javanicum).
Kayu bayur tersebut dianggap sangat baik untuk membuat bangunan rumah terutama untuk tiang-tiang serta penyangga atapnya, karena kuat dan tahan terhadap serangan rayap.
Bukan hanya kayu bayur yang biasa ditimbun di kawasan itu pada zaman dulu, melainkan juga jenis-jenis kayu yang lainnya.
Kayu-kayu gelondongan yang dihasilkan kawasan tersebut dan sekitaranya diangkut ke Batavia melalui Kali Krukut dan Kali Grogol, dengan cara dihanyutkan.
Hingga sebelum kemerdekaan Indonesia, Kebayoran adalah sebua distrik yang dikepalai oleh seorang wedana, bagian dari Kabupaten Meester Cornelis, yang wilayahnya meliputi Ciputat.
Kira-kira pada 1938, pemerintah Hindia Belanda merencanakan sebuah lapangan terbang internasional, yang batal terwujud kerana Perang Dunia Kedua.
Akhirnya pemerintah Indonesia mengembangkan areal tersebut menjadi wilayah Kebayoran Baru pada 1969, sedangkan daerah lainnya menjadi wilayah Kebayoran Lama. Nah, itulah asal-usulnya.