Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PANGKALAN PBB DISERANG, Satu Tentara Penjaga Perdamaian Tewas

Bisnis.com, JAKARTASetidaknya satu tentara PBB tewas ketika terjadi serangan di sebuah pangkalan PBB di Utara Mali, Sabtu (17/1/2015). Serangan tersebut diduga berasal dari kelompok ekstremis Islam.
Prajurit Mali dan PBB mengusung dua peti mati berisi jenazah pasukan PBB yang tewas dalam serangan bom di Kidal, dalam upacara pemakaman di komplek makam Bamako, 18 Desember 2013./Reuters-Adama Diarra
Prajurit Mali dan PBB mengusung dua peti mati berisi jenazah pasukan PBB yang tewas dalam serangan bom di Kidal, dalam upacara pemakaman di komplek makam Bamako, 18 Desember 2013./Reuters-Adama Diarra

Bisnis.com, JAKARTA—Setidaknya satu tentara PBB tewas ketika terjadi serangan di sebuah pangkalan PBB di Utara Mali, Sabtu (17/1/2015).

Serangan tersebut diduga berasal dari kelompok ekstremis Islam.

Tembakan meletus dari daerah PBB dan kamp-kamp militer Prancis di Kidal sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat.

Penduduk setempat menyebutkan tembakan tersebut diikuti oleh suara roket meledak. “Penembakan berlangsung sekitar 10 menit,” kata mereka.

Warga mengatakan sedikitnya dua pembom bunuh diri telah menyerang pangkalan dengan bom mobil, menewaskan seorang tentara dan melukai lima orang lainnya.

Seorang juru bicara untuk misi PBB di Mali (MINUSMA) mengkonfirmasi serangan itu namun belum bisa memberikan rinciannya.

Mali masih belum pulih dari periode kekacauan yang dimulai pada 2012 ketika para pejuang Al Qaeda tertangkap di gurun bagian utara di tengah pemberontakan Tuareg.

Sebuah operasi militer Prancis pada awal 2013 telah memporak-porandakan mereka, tetapi pejuang Al-Qaeda mulai meningkatkan serangan mereka dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Jumat, orang-orang bersenjata yang diyakini terkait dengan kelompok separatis menyerang kota Mali Tengah, Tenenkou, menewaskan sedikitnya tiga orang selama baku tembak intens dengan anggota tentara.

MINUSMA mengatakan telah melihat kelompok bersenjata menuju daerah pada  Jumat, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap ketentuan gencatan senjata sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper