Kabar24.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mencatat investasi asing ke daerah tersebut sepanjang tahun lalu hanya terealisasi US$14,26 juta dari target US$24 juta.
Kabid Perencanaan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumbar Ollyandes mengakui target tinggi tersebut tidak mampu terealisasi karena kondisi ekonomi global yang sedang lesu, sehingga investasi asing ikut seret.
"Termasuk UU Minerba yang dikeluarkan pemerintah. Karena kan, untuk investasi besar, kita (Sumbar) mengandalkan penggarapan sektor energi," katanya, Jumat (16/1/2015).
Menurutnya, sektor utama yang menjadi prioritas investasi di daerah itu adalah penggarapan energi panas bumi, sektor industri pengolahan, pariwisata, dan infrastuktur.
Meski, realisasi investasi tahun lalu jauh dari target, Ollyandes meyakini untuk tahun ini akan lebih baik. Sebab, selain sudah selesainya proses pemilihan presiden yang membuat adanya kepastian politik dan pemerintahan, tekanan ekonomi global diperkirakan juga mereda.
"Kami lebih optimis tahun ini. Untuk target investasi asing sebesar US$25 juta," ujarnya.
Dia menyebutkan empat sektor investasi di atas masih menjadi jualan utama Sumatra Barat. Sebab, daerah tersebut memiliki potensi energi panas bumi atau geothermal mencapai 1.600 MW lebih di 17 titik. Sampai saat ini baru empat titik yang digarap oleh investor.
Ollyandes mengatakan akan meningkatkan promosi untuk mengajak investor asing menanamkan modalnya di Sumatra Barat.