Bisnis.com, JAKARTA--- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengutuk pembunuhan brutal yang terjadi di kantor penerbian Charlie Hebdo di Paris, Perancis yang menewaskan setidaknya 12 orang.
AJI Indonesia mengaku turut berdiri bersama seluruh warga dan masyarakat sipil di seluruh dunia untuk menolak segala bentuk kekerasan atas kebebasan berekspresi yang tengah dilanggar dengan aksi teror dan pembunuhan.
"Kami menyampaikan duka cita mendalam atas para korban yang tewas dan meninggal dalam penyerangan itu. Kami mengutuk pembunuhan itu, apapun alasannya. Serangan itu merupakan ancaman terhadap kebebasan berekspresi warga, tidak hanya di Prancis, namun di seluruh dunia," kata Ketua AJI Indonesia, Suwarjono dalam siaran pers yang dikutip Sabtu (10/1).
Seperti diketahui, kantor Charlie Hebdo diserang sejumlah orang bersenjata, Rabu (7/1/2014) pagi hari waktu setempat.
Serangan itu menewaskan 10 staf Charlie Hebdo, termasuk pemimpinnya, Stephane Charbonnier, berikut dua orang polisi yang berada di lokasi penyerangan.
"Kebebasan berekspresi hanya bisa ditegakkan jika sesiapa dari kita menolak tunduk kepada aksi teror. Jika ruang kebebasan berekspresi runtuh dan hilang, itu akan menjadi awal bagi hilangnya jaminan hak asasi yang lain. Kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat dan kebebasan pers adalah garis depan pemenuhan hak asasi manusia yang lain," kata Suwarjono.
AJI Indonesia menyerukan agar setiap individu, pers, dan masyarakat sipil menjalankan kebebasan berekspresi dengan menjunjung penghormatan kepada kebebasan dan hak asasi orang lain.