Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENEMBAKAN DI PARIS, Pemerintah RI Sampaikan Keprihatinan

Pemerintah Indonesia menyatakan keprihatinan atas insiden penembakan kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris yang menewaskan 12 orang.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Indonesia menyatakan keprihatinan atas insiden penembakan kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris yang menewaskan 12 orang.

"Ya tentu pemerintah merasa prihatin dan tentu setiap yang begitu tentu kita tidak benarkan apa pun, di mana pun," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Kamis (8/1).

JK mengatakan Indonesia dan negara lain menolak dan melawan aksi teror yang menggunakan kekerasan, bahkan menghilangkan nyawa manusia.

Atas insiden yang diduga melibatkan oknum yang terkait dengan ISIS, JK mengimbau agar seluruh pihak meningkatkan kehati-hatian. "Itu artinya di Perancis dan negara-negara lain yang kena begitu tentu kita harus hati-hati lagi karena di mana pun bisa terjadi ternyata," imbuhnya.

Kendati demikian, JK menilai Indonesia tidak perlu mengeluarkan travel alert ke Perancis. Dia optimistis negara Eropa tersebut mampu mengatasi aksi teror tersebut.

"Masalah teror ada di mana-mana. Nanti kalau kita begitu nanti seluruh dunia travel warning lagi, Inggris kena, Italia kena, Perancis kena, Rusia kena, seluruh dunia. Afrika, semua negara kacau, nanti seluruh rakyat Indoensia tidak bisa pergi," tuturnya.

Sementara itu, Kedutaan Besar Indonesia di Perancis mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden berdarah tersebut.

KBRI juga mengimbau agar Warga Negara Indonesia di Paris dan sekitarnya waspada saat berada di tempat-tempat keramaian, pasalnya pemerintah Perancis telah menetapkan situasi siaga atau waspada keamanan tingkat tertinggi di Paris dan sekitarnya (Ile-de-France).

Insiden penembakan di kantor redaksi majalah Charlie Hebdo dilakukan oleh tiga pria bersenjata. Pelaku memanggil nama redaksi majalah tersebut satu persatu sebelum akhirnya menembak mati. Serangan itu diyakini sebagai aksi balasan terhadap pemuatan kartun oleh majalah tersebut yang menghina Nabi Muhammad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper