Bisnis.com, JAKARTA - Tindakan keamanan di Terminal 1 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) akan ditinjau setelah adanya insiden penembakan pada dini hari tanggal 14 April.
Direktur Departemen Investigasi Kriminal (CID) Bukit Aman, Mohd Shuhaily Mohd Zain mengatakan salah satu alasannya memutuskan datang ke bandara adalah untuk menemui petugas bandara mengenai keamanan.
“Ini bukan pertama kalinya terjadi insiden tidak diinginkan di bandara sini. Meskipun demikian, langkah-langkah keamanan akan dipelajari secara menyeluruh dan komprehensif,” kata Datuk Seri Shuhaily dilansir dari Strait Times
Shuhaily mengatakan serangan tanggal 14 April itu bukanlah sebuah serangan acak.
“Ini adalah insiden yang jelas dengan target tertentu dan merupakan balas dendam pribadi. Masyarakat tidak perlu khawatir tentang keamanan di bandara saat ini,” katanya.
Kepala polisi Selangor Hussein Omar Khan mengatakan penembakan terjadi sekitar pukul 01.30 di dalam ruang kedatangan.
Baca Juga
Seorang pria melepaskan dua tembakan, salah satunya mengenai korban yang bekerja sebagai pengawal pribadi. Dia terluka parah dalam serangan itu.
Tersangka kemudian melarikan diri dari lokasi kejadian. Investigasi lanjutan menunjukkan bahwa tersangka berniat menembak istrinya yang sedang menunggu kedatangan rombongan umrah.
Kasus ini sedang diselidiki sebagai percobaan pembunuhan berdasarkan Pasal 307 KUHP dan Pasal 8 Undang-undang Persenjataan tahun 1960.
Pada tanggal 13 Februari 2017, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Jong Nam, dibunuh di KLIA ketika seorang wanita Vietnam menutupi wajahnya dengan kain yang dibasahi cairan VX, sebuah senjata kimia. Dia meninggal di ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit.