Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modi Desak Parlemen Buka Investasi Sektor Asuransi

Perdana Menteri India Narendra Modi akan memanfaatkan kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama Januari mendatang untuk mendesak parlemen menyetujui usulannya agar membuka lebar keran kepemilikan sektor asuransi untuk investor asing.
 Perdana Menteri India Narendra Modi /Reuters
Perdana Menteri India Narendra Modi /Reuters

Kabar24.com.com, NEW DELHI – Perdana Menteri India Narendra Modi akan memanfaatkan kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama Januari mendatang untuk mendesak parlemen menyetujui usulannya agar membuka lebar keran kepemilikan sektor asuransi untuk investor asing.

Menteri Keuangan Arun Jaitley menyampaikan kabinet akan berkukuh meminta parlemen untuk segera mengesahkan salah satu agenda reformasi Modi tersebut. Seperti diketahui, Selasa lalu oposisi Modi di parlemen menolak usulan untuk meningkatkan kepemilikan asuransi untuk investor asing menjadi 49% dari saat ini 26%.

“Kami berkomitmen untuk mereformasi perekonomian India. Komitmen ini harus kita tunjukkan pada dunia, termasuk para investor, bahwa India bergegas mereformasi ekonomi, meski sejauh ini terhambat keputusan parlemen,” kata Jaitley di New Delhi, Rabu (24/12).

Setelah rapat menemui jalan buntu, parlemen India akan melakukan pemungutan suara atau voting yang akan digelar Februari mendatang. Modi berencana mengajukan percepatan, sebelum presiden negara perekonomian nomor satu dunia mengunjunginya bulan depan.

Sektor asuransi dan pertambangan batubara India telah dimonopoli pemerintah dalam empat dekade terakhir. Jika disahkan, usulan Modi akan membuka peluang bagi sejumlah perusahaan asal AS dan negara lain untuk meningkatkan porsi kepemilikan di sektor-sektor tersebut.

Berdasarkan perhitungan tim ekonomi Modi, memperbesar keran investasi asing di sektor asuransi berpotensi mengalirkan foreign direct investment (FDI)sebesar US$2 miliar ke perekonomian negara itu. Padahal, Modi berambisi menjadikan indeks saham India sebagai pemain utama dunia.

Adapun, dalam sepekan terakhir partai opisisi memang tengah gencar memprotes partai Modi, karena seorang pandita Hindu yang merupakan anggota BJP menyatakan dukungannya pada sebuah gerakan Hindunisasi di bagian utara Uttar Pradesh pada Natal mendatang.

Partai oposisi menuntut Modi untuk membuat pernyataan yang dapat menghentikan tindakan salah satu anggota partainya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper