Kabar24.com, SEOUL – Isu serangan siber berupa peretasan terhadap Sony Pictures terkait rencana pemutaran film olok-olok pembunuhan pemimpin Korut, The Interview, berdampak pada kondisi politik global.
Di sisi lain, isu peretasan atau serangan siber membuat masalah nuklir kembali menjadi perhatian dunia.
Terkait isu nuklir, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyatakan bahwa minimnya data dari negara-negara pengoperasi tenaga nuklir menjadi hal yang sangat menakutkan dan hal itu menganggu keamanan negara
“Pembangkit tenaga nuklir adalah instalasi dengan tingkat keamanan nomor satu dan hal itu secara langsung berdampak pada keselamatan rakyat,” ujar Park dalam rapat kabinet, seperti dikabarkan kantor kepresidenan Korsel, Selasa (23/12/2014).
“Situasi ini telah menimbulkan hal yang menakutkan di saat semuanya tidak bisa ditelusuri demi kepentingan keamanan nasional,” ujar Park.
Sebelumnya, salah seorang pejabat Korsel menyebutkan bahwa negerinya tidak mengesampingkan kemungkinan keterlibatan Korut dalam serangan siber terhadap pembangkit tenaga nuklir Korsel. Meski begitu, Park tidak menyatakan apa pun terkait hal ini.
Sebelumnya diberitakan bahwa sistem komputer di pembangkit listrik tenaga nuklir Korea Selatan telah dibajak.
Tidak diketahui siapa yang berada di balik operasi peretasan tersebut. Berdasar informasi, data yang dibajak tersebut bukanlah informasi yang berbahaya bagi keamanan negeri ginseng tersebut.