Kabar24.com, JAKARTA – Setelah sempat dikabarkan down, jaringan internet di Korea Utara mulai bisa beroperasi kembali.
Perusahaan pemantau internet Dyn yang berbasis di Amerika Serikat, Selasa (23/12/2014) menyebutkan bahwa jaringan internet di Korea Utara nampaknya sudah diperbaiki.
Meski begitu, tidak diketahui seberapa stabil jaringan internet mereka pasca kerusakan tersebut.
“Pertanyaannya apakah untuk beberapa jam ke depan akan kembali terjadi ketidakstabilan seperti yang kita lihat sebelum jaringan mereka down,” ujar Jim Cowie, chief scientist Dyn dalam wawancara melalui telepon.
Di antara layanan Internet yang kembali bisa berfungsi adalah jaringan untuk situs kantor berita resmi Korut KCNA dan Rodong Sinmum, koran resmi negeri itu.
Perbaikan yang terjadi nampaknya masih bersifat sebagian dan belum stabil, sebab sejumlah website yang dijalankan pemerintah secara rahasia masih nampak down.
Putusnya jaringan Internet di Korut terjadi di tengah kecamuk konfrontasi negeri itu dengan Amerika Serikat terkait isu peretasan terhadap Sony Pictures.
Seperti diketahui, Sony Pictures akhirnya membatalkan penayangan perdana di bioskop atas film komedi The Interview tentang upaya pembunuhan pemimpin Korut Kim Jong Un.
Pembatalan itu dilatarbelakangi ancaman para hacker yang akan menyerang jika film yang dianggap mempermalukan pimpinan Korut serta menganjurkan tindakan terorisme itu tetap dipublikasikan.
Dyn Research yang berpusat di New Hampshire, AS, menyatakan sebab gangguan jaringan Internet di Korut tidak diketahui dengan pasti.
Namun, diperkirakan hal itu bisa berkisar antara gangguan teknis hingga kemungkinan adanya serangan peretas atau hacker.
Sementara itu kalangan pejabat AS yang terkait dengan investigasi ancaman kepada Sony Pictures membantah bahwa pemerintah AS terlibat dalam serangan siber kepada Pyongyang.
Sebelumnya, pada Jumat (19/12), Presiden Barack Obama telah menyerukan tindakan balasan terhadap sejumlah besar serangan siber, yang ia tuding dilakukan Korut, “dalam tempat, waktu, dan cara yang kita pilih.”
Washington Kamis pekan lalu sempat meminta bantuan China untuk mematikan sejumlah server dan router yang digunakan Korut melalui jaringan Internet China, demikian dinyatakan seorang pejabat senior AS kepada Reuters.
Tak hanya itu, AS juga meminta China untuk mengidentifikasi setiap pelaku peretas Korut di China, dan jika ditemukan, kirim kembali mereka ke negeri asalnya. Permintaan AS ini mengisyaratkan agar China mengirim pesan yang tegas kepada Pyongyang bahwa tindakan peretasan itu tidak akan ditoleransi, ujar pejabat senior tadi.
Pada Senin lalu China dilaporkan telah merespons langsung permintaan AS tersebut, tambah sumber tadi.
Sementara itu di Beijing, Menteri Luar Negeri China menegaskan bahwa negerinya menentang setiap bentuk serangan siber dan tak ada bukti bahwa Korut bertanggung jawab atas serangan siber terhadap Sony.
Sebelum itu, Korut juga membantah berada di balik serangan siber terhadap Sony dan menyatakan akan melakukan balasan atas setiap aksi yang dilakukan AS.
Sementara itu, para peretas menyatakan kemarahannya atas film komedi The Interview produksi Sony yang mengisahkan tentang pembunuhan pemimpin Korut Kim Jong Un.