Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKENING GENDUT, JK: Ada Juga Kepala Daerah yang Dulu Pengusaha, Jadi Banyak Uang

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dugaan rekening gendut tidak boleh ditujukan kepada semua Kepala Daerah di Tanah Air.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Ibu Negara Ny. Iriana Widodo (tengah), Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan), Ibu Mufidah Kalla (kedua kanan) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) berfoto bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Isteri Ny. Veronica Tan Basuki (ketiga kiri) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11)./Antara
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Ibu Negara Ny. Iriana Widodo (tengah), Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan), Ibu Mufidah Kalla (kedua kanan) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) berfoto bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Isteri Ny. Veronica Tan Basuki (ketiga kiri) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dugaan rekening gendut tidak boleh ditujukan kepada semua Kepala Daerah di Tanah Air.

Kalla menuturkan tidak semua pejabat daerah yang punya rekening kekayaan besar berasal dari tindak pidana korupsi. Meurutnya, ‎ada pula kepala daerah yang berasal dari kalangan pengusaha.

Untuk itu, Wapres menilai dugaan tersebut harus didasarkan pada penelusuran asal muasal kekayaan yang dimiliki kepala daerah.

"Ada juga kepala daerah yang dulunya pengusaha sehingga dulu dia banyak uang. Ada juga yang rekeningnya gendut mungkin karena istri bekerja. Jadi gendut karena apa dulu," ujar JK di kantornya, Jumat (19/12/2014).

Kalla mengatakan masyarakat dan penegak hukum tidak bisa berpretensi bahwa semua kepala daerah yang memiliki rekening gendut merupakan uang korupsi.‎

"Nanti saya punya rekening gendut tapi anak saya pengusaha, masa salah?" imbuhnya.

Berdasarkan data yang diterima dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sejumlah kepala daerah diduga kuat memiliki jumlah rekening yang tidak wajar.

Mendagri Tjahjo Kumolo dan Pimpinan KPK menyepakati tiga hal terkait dugaan rekening gendut kepala daerah. Pertama, meminta KPK terus memproses proyek E-KTP.

Kedua, Kemendagri dan KPK akan melakukan supervisi dengan seluruh Pemda untuk mencegah praktiktindak pidana korupsi di daerah. Ketiga, Kemendagri terbuka baik menyangkut laporan pertanggungjawaban keuangan menyangkut fungsi pengawasan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper