Kabar24.com, JAKARTA - Hingga Senin (15/12/2014) siang hampir setengah dari korban longsor Banjarnegara ditemukan tewas.
Korban tewas bencana alam tanah longsor Dusun Jemblung, Sampang, Karangkobar, Banjarnegara Jawa Tengah hingga Senin pukul 13.00 mencapai 51 orang, sedangkan 57 orang masih dalam pencarian.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dari 51 korban tewas, 8 di antaranya belum teridentifikasi lantaran kondisi fisiknya sulit untuk dikenali.
"Pencarian korban terus dilakukan sampai ketemu dengan mempertimbangkan kondisi di lapangan," ujar Sutopo kepada wartawan saat memberikan keterangan di kantor BNPB Jakarta hari ini.
Sutopo menambahkan, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo telah menetapkan masa tanggap darurat hingga 19 Desember dan bisa diperpanjang selama 7 hari. Komandan Tanggap Darurat dipegang kendali oleh Komandan Kodim Banjarnegara Letkol Infranteri Edi Rahmatullah dalam melakukan pencarian korban.
Pencarian korban tewas tidak bisa maksimal. Alat berat sulit masuk ke lokasi bencana tanah longsor karena kondisi tanah masih gembur. Petugas evakuasi hanya mengandalkan tenaga manual dengan alat bantu cangkul, garpu dan sekop.
Tanah longsor Dusun Jemblung Banjarnegara merupakan bencana mematikan pada tahun ini.
Musibah itu dipicu oleh longsoran bukit Tegalele pada Jumat (12/12/2014) pukul 17.00. Tanah longsoran mengubur 43 rumah dalam waktu hanya lima menit.
"Pertama mengubur delapan rumah, kemudian 35 rumah dalam waktu lima menit," kata Sutopo.
Warga Jemblung berjumlah 308 jiwa. Sebanyak 200 jiwa selamat dan 108 jiwa diperkirakan tertimbun longsor. Tidak hanya itu, jalan raya yang menghubungkan Banjarnegara-Pekalongan ikut tertimbun.