Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Palestina Ajukan Usulan Resolusi ke Dewan Keamanan PBB

Palestina memutuskan untuk pergi ke Dewan Keamanan (DK) PBB pada Rabu (17/12/2014) guna mengajukan rancangan resolusi dukungan Arab untuk mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

Bisnis.com, RAMALLAH - Palestina memutuskan untuk pergi ke Dewan Keamanan (DK) PBB pada Rabu (17/12/2014) guna mengajukan rancangan resolusi dukungan Arab untuk mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

Jamil Shehada, anggota Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), memberitahu pemimpin Palestina akhirnya mengambil keputusan tersebut setelah pertemuan eksekutif PLO --yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas.

Resolusi itu didukung oleh Liga Arab dan bertujuan menetapkan jadwal bagi diakhirinya pendudukan militer Israel atas wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel pada 1967 --termasuk Tepi Barat Sungai Jordan, Jalur Gaza dan Jerusalem Timur.

"Dalam kasus rancangan resolusi tersebut diveto, pemimpin Palestina akan bergabung dengan semua lembaga dan kesepakatan internasional, termasuk Mahkamah Pidana Internasional kemudian menghentikan kerja sama keamanan dengan Israel," kata Shehada, seperti dikutip Xinhua, Minggu malam (14/12/2014)

Dia menambahkan pemimpin Palestina, yang mengadakan pertemuan di Ramallah, Tepi Barat, memutuskan untuk mempertahankan pertemuannya tetap buka-tutup sampai pertemuan lain diselenggarakan pada Selasa untuk menindak-lanjuti semua perkembangan.

"Pemimpin Palestina juga mempelajari perlawanan damai dan rakyat yang meningkat dan perjuangan untuk menentang pendudukan," ujarnya..

Tak lama sebelum pergi ke Dewan Keamanan, satu delegasi pejabat senior Palestina bersama dengan delegasi pejabat senior Liga Arab dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry.

"Kedua delegasi pejabat senior itu juga akan bertemu dengan menteri luar negeri Prancis," kata Shehada. Dia menambahkan itu adalah pertemuan kedua pemimpin Palestina sejak Rabu lalu (10/12/2014) untuk memutuskan apakah resolusi tersebut akan diajukan ke Dewan Keamanan PBB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Sumber : Antara/Xinhua-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper