Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Widodo memenuhi janjinya untuk mengunjungi korban longsor di Kecamatan Karangkobar, Kabupate Banjarnegara, Jawa Tengah.
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto telah sampai di Cilacap, Jawa Tengah dengan menggunakan pesawat CN-235, Minggu (14/12/2014) siang ini.
Saat ini, pesawat yang ditumpangi Presiden sudah mendarat di Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap. Presiden kemudian menumpang mobil menuju ke lokasi bencana longsor di Banjarnegara.
Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto mengatakan, kunjungan Presiden ke lokasi Banjarnegara dimaksudkan untuk melihat langsung lokasi bencana yang merenggut korban puluhan jiwa.
“Presiden akan memberikan araha tentang mobilisasi sumber daya untuk aksi tanggap cepat bencana, untuk menata kembali ekosistem di wilayah-wilayah rawan longsor,” ujarnya seperti dilaporkan situs resmi Setkab.
Seskab menyebutkan sebelumnya Mentero Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sejak Sabtu (13/13/2014) sudah di lokasi bencana untuk melakukan aksi tanggap darurat penanganan bencana.
Presiden Jokowi sendiri saat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menjelang keberangkatannya ke Banjarnegara mengatakan, longsor yang terjadi di Banjarnegara Jumat lalu mengingatkan semua pihak untuk selalu waspada. Ia juga mengatakan bahwa letak geografis Indonesia membuat negara ini rawan bencana.
Menurut Presiden, banyak daerah di Indonesia yang berisiko tinggi terjadinya bencana tersebut.
“Tidak cuma 1, 2, 3, 4, atau 5 titik, tapi ratusan titik di tanah air yang rawan longsor,” katanya.
Jokowi mengingatkan risiko tanah longsor terbesar ada di pulau Jawa, apalagi ditunjang dengan pertambahan penduduk di pulau itu yang terus meningkat.
Kemudian juga banyak lahan serapan air yang telah beralih fungsi menjadi lahan pemukiman.
“Rawan longsor terutama di pulau Jawa. Semuanya kita harus waspadai,” tuturnya.