Bisnis.com, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota Sabang dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) siap mengembangkan Sabang menjadi salah satu penghubung perdagangan internasional. Salah satunya dengan menindaklanjuti potensi investasi pembangunan pelabuhan Sabang oleh Dubai Port World.
Kepala BPKS Fauzi Husin mengatakan Sabang sangat siap menjadi titik penting penghubung jalur maritim di Aceh. Untuk itu, pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang membutuhkan pelabuhan berkelas internasional dan transhipment (alih kapal).
"Lokasi pelabuhan di Sabang sangat strategis, terutama karena kedekatannya dengan Selat Malaka. Selain itu, Sabang memiliki kedalaman laut natural 25 meter. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi shipping line [perusahaan penyedia layanan kapal kontainer]," ucap Fauzi, Kamis (11/12/2014).
Walikota Sabang Zulfikli Adam bahkan berjanji akan mendukung penuh rencana investasi DPW. Salah satunya dengan bantuan kemudahan perizinan."Saat ini Sabang sudah memiliki KPTSP [Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu]. Tentu perizinan akan semakin mudah," tambah Zulkifli.
Kendati tertarik berinvestasi untuk pembangunan Pelabuhan Sabang, Fauzi menjelaskan, saat ini DPW menginginkan pemko dan BPKS fokus mengembangkan kegiatan bongkar muat ekspor impor, khususnya untuk komoditas pertanian dan agro industri.
Adapun, selama ini pelabuhan di Sabang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemprov Aceh dan Pemko Sabang menjadi salah satu pusat ekspor dan impor.
Berdasarkan data BPS Aceh, kegiatan bongkar muat pelayaran luar negeri melalui Pelabuhan Balohan di Sabang periode Januari-Oktober 2014 hanya 2.594 ton bongkar dan 355 ton muat. Pada Oktober 2014 bahkan kegiatan bongkar muat tidak tercatat melalui pelabuhan ini. Kegiatan bongkar muat menurun dibandingkan dengan Oktober 2013, yakni bongkar 753 ton.
Potensi penanaman modal oleh DPW telah menjadi salah satu fokus Pemprov Aceh sejak pertengahan tahun ini. Pada Mei 2014, Gubernur Aceh Zaini Abdullah berkunjung ke kantor pusat DPW di Dubai.
Di Indonesia, DPW telah bekerja sama dengan PT Pelindo III dan PT Peti Kemas Surabaya. DPW telah beroperasi di Indonesia sejak 1995.
Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Iskandar menyebutkan, Pemko Sabang dan BPKS harus meningkatkan intensitas dialog dengan DPW agar rencana investasi segera terealisasi.