Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015, IKM di Sulawesi Utara Membutuhkan Inovasi Kemasan

Industri kecil menengah (IKM) di Provinsi Sulawesi Utara membutuhkan inovasi kemasan dalam menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, MANADO - Industri kecil menengah (IKM) di Provinsi Sulawesi Utara  membutuhkan inovasi kemasan dalam menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

"IKM di Sulut cukup banyak dan berkualitas, namun masih memerlukan kemasan yang lebih baik dan berinovasi agar siap menghadapi pasar bebas di negara-negara Asean tersebut," kata Alwy Pontoh,  Kepala bidang Fasilitasi dan Pengembangan IKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, Kamis (11/12).

Dia menjelaskan masih banyak IKM di Sulut hanya menggunakan kemasan manual, sehingga membutuhkan bantuan untuk lebih meningkatkan kualitas produknya.

"Jika kemasan sudah bagus, maka kualitas produk yang dihasilkan akan semakin baik dan bertahan cukup lama," ujarnya.

Memang, katanya, beberapa bulan lalu ada beberapa IKM pangan di Sulut mendapatkan bantuan kemasan dari kementerian, Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada IKM agar meningkatkan kualitas produk agar bisa mendapatkan bantuan.

Tahun depan, kata Alwy, Sulut akan memiliki rumah kemasan yang akan membantu para IKM lebih mempercantik produknya.

"Rumah kemasan tersebut bukan gedung baru, tetapi merenovasi bangunan yang sudah ada dan diharapkan rampung pada 2015," katanya.

Adanya kemasan yang baik maka makanan dan minuman menjadi higienis (bersih/sehat) dan terjamin keamanannya dari berbagai faktor penyebab rusaknya makanan dan minuman," katanya.

Keuntungan lainnya, katanya, pelaku usaha tidak perlu lagi ke luar daerah untuk merancang kemasan untuk produk mereka.

Kehadiran rumah kemasan ini akan dikelola secara profesional, untuk itu Disperindag akan membentuk tim khusus.

"Saat ini kami tinggal melakukan renovasi bangunan, dan pada 2014 sudah dimasukkan dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) perubahan," kata Alwy. (Antara)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper