Bisnis.com, PONTIANAK - Potensi usaha kecil menengah di wilayah perbatasan dikembangkan untuk menangkap peluang dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlaku tahun depan.
"Dalam waktu dekat, akan bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar untuk membidik potensi pasar di Malaysia," kata Dwi Suslamanto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat.
Dia mengungkapkan itu setelah serah terima jabatan sebagai Kepala Kantor Perwakilan BI Kalbar menggantikan Hilman Tisnawan di Pontianak, Rabu (10/12).
Menurut dia, Masyarakat Ekonomi Asean akan membuat arus modal, manusia, jasa, dan lainnya, masuk ke Indonesia maupun sebaliknya secara mudah.
"Salah satu peluang yang dapat digali, yakni potensi pasar kambing jenis etawa di Sarawak, Malaysia," kata dia.
Ia melanjutkan, selain mencari potensi, juga memperkuat pengakuan hak atas kekayaan intelektual terhadap produk yang dihasilkan di Indonesia khususnya Kalbar.
"Termasuk teknologi tanam padi Hazton. Untuk pengakuan hak atas kekayaan intelektual, Malaysia sudah lebih dulu, misalnya batik," ujar Dwi Suslamanto.
Koordinator BI Wilayah Kalimantan Mahdi Mahmudi meminta jangan melihat MEA menjadi ancaman bagi Indonesia. "Ada yang dapat dilakukan, misalnya dengan meningkatkan daya saing serta kualitas," kata Mahdi.
Ia menjelaskan, kualitas yang ditingkatkan itu selain sumber daya manusia, juga sumber daya alam yang dihasilkan Kalbar.
"Jangan hanya produk mentah saja yang dikirim, tetapi dalam bentuk olahan," kata Mahdi.
Meski ada kekhawatiran terhadap pelaksanaan MEA, tetapi Indonesia tidak dapat menghentikannya karena sudah menjadi kesepakatan antarnegara ASEAN.
Hilman Tisnawan akan menempati posisi baru di Kantor Perwakilan BI Yogyakarta. Sedangkan Dwi Suslamanto sebelumnya bertugas di Kantor Perwakilan BI Jember sebagai deputi kepala. (Antara)