Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mengaku heran dengan adanya sikap pro dan kontra masyarakat terhadap penenggelaman kapal nelayan asing yang dilakukan TNI Angkatan Laut beberapa waktu lalu di Perairan Anambas, Kepulauan Riau.
"Memang begitu, ada yang setuju dan tidak setuju," tutur Ryamizard di Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu, Selasa (9/12/2014).
Ryamizard juga mengaku serba salah dengan sikap masyarakat terhadap penenggelaman kapal nelayan asing. Menurut Ryamizard, pada saat ada kapal nelayan asing yang masuk ke wilayah perairan Indonesia dan menangkap ikan secara ilegal serta merugikan negara hingga miliaran tidak sedikit masyarakat yang mengeluh.
Namun, pada saat TNI AL melakukan tindakan penenggelaman kapal terhadap nelayan asing, masyarakat juga tidak sedikit yang mengeluhkan hal tersebut.
"Jadi kalau kita biarkan, suka ribut. Kok malah dibiarkan, ada macam-macam. Tapi kalau kita tenggelamkan ribut juga," kata Ryamizard.
Kendati demikian, Ryamizard menegaskan bahwa pihaknya tetap akan meminta TNI AL untuk melanjutkan operasi penenggelaman kapal nelayan asing yang beroperasi di wilayah perairan Indonesia untuk mencuri ikan.
"Ini kapal kan masalah, sudah puluhan tahun ini bolak-balik maling. Kita tangkap dan kita pulangkan lagi, terus maling lagi. Makanya ini biar ada efek jera," tegas Ryamizard.
Menurut Ryamizard, pihaknya hanya akan menenggelamkan kapal nelayan asing namun awak kapal yang berada di dalam kapal nelayan tersebut tetap akan diselamatkan.
"Jadi yang jelas, Kalau kapal kan, tidak ada masalah ditenggelamkan. Tapi kalau manusianya kan ini masalah HAM," tukas Ryamizard.