Bisnis.com, BANDA ACEH--Pemerintah Kota Banda Aceh akan mengintervensi harga beras di pasaran mulai Senin (8/12/2014). Intervensi harga dilakukan karena beberapa pekan terakhir, harga beras melambung.
Adapun, intervensi harga beras akan dilakukan di beberapa pasar hingga harga kembali normal. Kepala Bagian Ekonomi Setda Banda Aceh Arie Maulana Kafka menuturkan, saat ni harga beras mencapai Rp8.000 per kg. Padahal rerata harga normal Rp7.300 per kg.
Arie menjelaskan intervensi pasar tersebut, dilakukan bekerja sama dengan Bulog Divre Aceh, atas rekomendasi dari hasil rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banda Aceh.
"Kami akan menggelar operasi pasar di tujuh titik. Masyarakat dapat membeli beras Rp7.300 per kg dan maksimal 45 kg. Masyarakat bisa membeli mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB di ketujuh titik," ujar Arie, Sabtu (6/12/2014).
Lebih lanjut, Arie memerinci ketujuh titik tersebut yakni Makam Pahlawan Kampung Ateuk pada Senin (8/12/2014), Pasar Ulee Kareng pada Selasa (9/12/2014), Simpang Lamjame pada Rabu (10/12/2014), Kantor Camat Syiah Kuala pada Kamis (11/12/2014), Pasar Setui pada Senin (15/12/2014), Lapangan SMEP Peunayong pada Selasa (16 Deember 2014), dan di Kantor Camat Bandaraya pada Rabu (17/12/2014).
"Jika dibutuhkan tambahan lokasi, akan kami gelar," pungkas Arie.
Berdasarkan data BPS Aceh, pada November 2014, beras bukan merupakan salah satu komoditas yang memiliki andil besar pendongkrak inflasi Banda Aceh. Adapun, pada November 2014, inflasi Banda Aceh mencapai 1,28%. Beberapa komoditas yang justru memiliki andil besar yakni bensin, cabai merah, dan ikan tongkol.