Bisnis.com, BADUNG - Karangasem minta pemerintah pusat konsisten melanjutkan pembangunan Dermaga Cruise Tanah Ampo yang saat ini mangkrak, akibat kekurangan dana Rp250 miliar.
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan penyelesaian pembangunan dermaga khusus kapal pesiar sangat dibutuhkan untuk mendorong meningkatkanya perekonomian masyarakat sekitar.
“Kalau dermaga ini selesai, multiplier effectnya akan sangat terasa bagi masyarakat. Bayangkan saja, dari satu kapal ada 3.000 orang penumpang turun ke Karangasem dan berbelanja, perputaran uangnya sangat besar,” ujarnya ditemui Bisnis, di Nusa Dua, Kamis (4/12/2014).
Dia mengungkapkan pihaknya membutuhkan kejelasan sikap pemerintah pusat apakah tetap melanjutan atau tidak. Karangasem meminta pemerintah pusat merevisi aturan skema kerja sama pemerintah swasta (KPS) apabila tidak berniat melanjutkan proyek tersebut.
Dengan begitu, Karangasem akan memiliki kesempatan untuk menggandeng investor lain. Pasalnya, sudah ada investor yang berminat bekerja sama melanjutkan pembangunan, tetapi terganjal masalah skema pendanaan KPS.
“Masalahnya pemerintah masih pakai acuan KPS dan tentu agak kesulitan dari sisi investasi karena skema seperti itu,” ujarnya.
Keberlanjutan pembangunan itu ditunggu-tunggu, karena beberapa pengelola cruise internasional mengajukan komitmennya mengunjungi Karangasem rutin setiap tahun dengan syarat infrastruktur sudah diselesaikan. Salah satunya adalah investor asal Singapura yang berniat mendatangkan 50% ke Karangasem dari total kunjungan 670 cruise per tahun ke Singapura.